BPJS Kesehatan memperluas layanan jaminan kesehatan nasional pada bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas II B Batang. Ratusan warga yang terpenjara di balik jeruji mendapat sosialisasi dari BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan.
- Isu Bupati Impor di Pilkada Batang 2024, Pengamat Politik: Cukup Ampuh Digunakan
- Bencana Kekeringan Melanda Ribuan Jiwa di Kabupaten Batang: BPBD Turun Tangan
- FKUB Siap Terima Cabup-Cawabup Batang 2024, Ketua: Paslon Harus Jaga Kerukunan
Baca Juga
Tim dari BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan, yang dipimpin oleh Kabag Mutu Layanan Kepesertaan, Guna Setiawan, menggelar sosialisasi mengenai pentingnya JKN di Aula Lapas Batang.
Sosialisasi ini ternyata disambut dengan antusias oleh para WBP. Guna Setiawan menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada WBP tentang manfaat JKN dan bagaimana mereka bisa memanfaatkannya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal. Tak hanya sekadar sosialisasi, tim BPJS Kesehatan juga membuka layanan keliling untuk membantu mengupdate data kepesertaan WBP.
"Kami memberikan sosialisasi pentingnya program JKN pada warga Lapas Batang, sekaligus membuka layanan terkait dengan updating data melalui BPJS Keliling," ujar Guna Setiawan, Kamis (12/9).
Melalui layanan keliling ini, BPJS Kesehatan berupaya memastikan setiap peserta terlayani dengan baik dan tidak mengalami kendala dalam mengakses pelayanan kesehatan. Diharapkan, dengan kehadiran program JKN di lingkungan Lapas, kualitas layanan kesehatan bagi WBP semakin meningkat.
Namun, di balik antusiasme yang tinggi, muncul beberapa permasalahan terkait kepesertaan WBP dalam program JKN. Salah satunya adalah masalah tunggakan pembayaran iuran bagi peserta mandiri. Hal ini tentu menjadi perhatian, mengingat banyak dari WBP berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah.
"Ada beberapa peserta JKN mandiri yang kepesertaannya menunggak, dan untuk itu kami sampaikan bahwa ada program rehabilitasi bagi mereka yang kesulitan membayar," jelas Guna Setiawan.
Solusi ini diharapkan bisa membantu WBP yang mengalami kesulitan finansial, sehingga mereka tetap bisa mendapatkan hak atas layanan kesehatan.
Sementara itu, Indarto, Kasubsi Kesehatan Lapas Batang, menjelaskan bahwa sebanyak 368 WBP ikut serta dalam sosialisasi ini. Pihaknya bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk memastikan bahwa WBP mendapatkan pelayanan kesehatan dari fasilitas yang lebih dekat, yaitu Puskesmas Batang 3.
"Kami arahkan WBP agar fasyankes mereka terpusat ke Puskesmas Batang 3, karena jaraknya dekat dan lebih efisien. Selama ini, banyak yang masih memilih fasilitas kesehatan yang jauh, sehingga pelayanan menjadi kurang optimal," ungkap Indarto.
Dengan perubahan ini, diharapkan pelayanan kesehatan bagi WBP menjadi lebih terarah dan efektif. Selain itu, pengalihan fasilitas kesehatan ini juga memudahkan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan secara berkala.
Dalam kegiatan ini, BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan juga memberikan perhatian khusus bagi WBP yang berasal dari kalangan tidak mampu. Banyak dari mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk membayar iuran kepesertaan secara mandiri. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya program rehabilitasi yang ditawarkan BPJS Kesehatan, seluruh WBP bisa tercover dalam program JKN.
"Harapan kami, dengan kedatangan tim BPJS Kesehatan, seluruh WBP yang ada di sini bisa tercover dan mendapatkan hak atas layanan kesehatan yang layak," tambah Indarto.
- Isu Bupati Impor di Pilkada Batang 2024, Pengamat Politik: Cukup Ampuh Digunakan
- Bencana Kekeringan Melanda Ribuan Jiwa di Kabupaten Batang: BPBD Turun Tangan
- FKUB Siap Terima Cabup-Cawabup Batang 2024, Ketua: Paslon Harus Jaga Kerukunan