Pegiat Desa Wisata Demak Lakukan Studi Tiru di Desa Borobudur Magelang

Direktur Bumdes Graha Mandala Borobudur mendengarkan penyampaian persoalan terkait pengelolaan Desa Wisata dari Direktur BUMDes ds Pilangwetan Demak. RMOL Jateng
Direktur Bumdes Graha Mandala Borobudur mendengarkan penyampaian persoalan terkait pengelolaan Desa Wisata dari Direktur BUMDes ds Pilangwetan Demak. RMOL Jateng

Sebanyak 30 pegiat pariwisata diajak Dinas Pariwisata Demak untuk menimba ilmu terkait pengeloaan Desa Wisata (Deswita) di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Selasa (19/9).

“Pengelola Desa Wisata dan BUMDes harus memiliki jiwa bisnis, memiliki inovasi dan memiliki komunikasi yang baik serta memiliki jiwa leadership yang baik," ucap Direktur Bumdes Graha Mandala Borobudur Magelang, Agus Budi Santoso.

Rombongan terdiri dari kepala desa memiliki desa wisata, pengelola Basan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan pemandu wisata.

Ia pun juga menyampaikan, mengembangkan desa wisata tidak perlu menggunakan dana desa. Anggaran tersebut sudah memiliki peruntukkan sendiri untuk desa. Namun, faktor diperlukan adalah anggota memiliki jiwa bisnis.

"Diperlukan jiwa bisnis dalam menggerakkan Bumdes, karena Bumdes yang akan memasarkan, menjual wisata desa. Dan yang penting lagi adaah transparasi," ucapnya.

Diskusi dua arah pun terjalin dimana sebagai tindak lanjut, pegiat pariwisata diberi waktu seminggu oleh Pj Kadinas Pariwisata Demak, Endah Cahyarini untuk mengumpulkan paparan tentang potensi desa wisata masing-masing.

"Kemudian akan ditindaklanjuti Mas Agus untuk dibina menjadi Desa Wisata yang sukses," pungkasnya.

Menurutnya, bahwa ilmu didapatkan oleh peserta dapat direalisasikan di Demak untuk memajukan desa wisata yang kini berjumlah 18 desa.