Jumlah turis asing beragama Islam yang berkunjung ke Pulau Jeju, di Republik Korea atau Korea Selatan mengalami peningkatan yang berarti. Pemerintah Provinsi Khusus Jeju sedang memikirkan upaya untuk meningkatkan pelayanan publik agar lebih Moslem friendly".
- Kapal Penumpang di Bangladesh Tabrak Pengangkut Pasir
- Bandara Kabul Kembali Beroperasi
- Paus Fransiskus Menilai Kekerasan terhadap Perempuan Sama dengan Menghina Tuhan
Baca Juga
Kami perkirakan di tahun-tahun mendatang (wisatawan Muslim) akan terus bertambah," ujar Direktur Eksekutif Divisi Kebijakan Publik Kantor Pemerintah Provinsi Khusus Jeju, Hak-soo Hyun, ketika menjamu delegasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang sedang berkunjung ke pulau di selatan Semenanjung Korea itu.
Menurutnya, saat ini baru ada sekitar tujuh mushala di tempat umum yang dapat digunakan wisatawan Muslim. Sementara jumlah restoran yang menyediakan makanan halal baru sekitar 14 buah.
Dia menyadari, seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan beragama Islam di Jeju, kedua fasilitas ini harus ditambah.
Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, kata Hak-soo Hyun lagi, sudah pasti menjadi salah satu target pemasaran wisata di Jeju.
Apalagi, pada kunjungan ke Indonesia bulan November 2017 lalu, Presiden Korea Selatan Moon Jaein dan Presiden Indonesia Joko Widodo sepakat untuk meningkatkan status hubungan kedua negara menjadi special strategic partnership.
Dalam kunjungan itu Presiden Moon Jaein juga memperkenalkan kebijakan new southbound policy" yang memberikan perhatian khusus kepada negara-negara sahabat Korea Selatan di kawasan selatan, termasuk Indonesia.
- Idul Adha, SIG Salurkan 280 Hewan Kurban
- Pertanian Indonesia Maju, Amran Puji Kinerja Seluruh Pejabat Daerah Di Wilayah Timur Indonesia
- Joko Berek Tenggelam Di Jember, 6 Orang Meninggal Dan 7 Hilang