Pemakaman almarhum Prof DR Arief Budiman di TPU Bancaan, Salatiga, dipenuhi karangan bunga dari nama-nama besar tokoh nasional tanah air, Kamis (23/4).
- Istri Wali Kota Salatiga Terbitkan Edaran Soal Aturan Berpakaian
- Disperkim Bakal Tanam Tabebuya dan Pule
- Ditlantas Polda Jateng Hentikan Tiga Kendaraan Berstiker J-14 Di Bajarnegara Dan Grobogan
Baca Juga
Pemakaman yang hanya dihadiri kalangan keluarga itu, berlangsung khusuk dan khidmat.
Mulai dari pintu masuk TPU, rangkai papan ucapan duka cita berjejer rapi. Mulai dari Kapolres Salatiga AKBP Rahmat Hidayat hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Tampak pula ucapan duka datang dari mantan Rektor UKSW Jhon Titaley hingga trah Mallarangeng.
Banyak pihak yang merasa kehilangan sosok saudara laki-laki aktivis Soe Hok Gie ini. Terutama warga Salatiga. Pasalnya, Arief Budiman besar di Salatiga dan sempat menjadi tenaga pengajar di UKSW.
Salah satu sosok yang merasa kehilangan adalah keluarga besar civitas UKSW.
Rektor UKSW Neil Semuel Rupidara, S.E., M.Sc., Ph.D yang ditemui di ruang kerjanya siang ini menyampaikan dukacita dan rasa kehilangannya.
"Selaku rektor, mewakili sivitas akademika dan juga warga kampus ini, kami merasakan dukacita atas berpulangnya Prof. Arief Budiman. Kami bisa merasakan duka yang dialami keluarga saat ini. Kiranya Ibu Leila, anak-anak dan keluarga besar dapat melewati masa duka ini," katanya.
Bagi UKSW, seorang Arief Budiman bukan saja sosok yang telah menjadi bagian dari sejarah lembaga ini, tetapi Arief Budiman sudah memberikan banyak kontribusi bagi kampus ini, salah satunya dalam pendirian program Pasca Sarjana Studi Pembagunan.
"Dengan berdirinya Pasca Sarjana Studi Pembangunan di UKSW, kampus ini menjadi perguruan tinggi swasta pertama di Indonesia yang mempunyai program pasca sarjana," ujarnya.
"Sosok beliau yang melekat adalah pribadi yang rendah hati dan mau berbagi dengan orang lain," imbuhnya.
- Pedagang Grosir Inginkan Akses Mudah ke Pasar Induk
- Tim SIBAT PMI Salatiga Ikuti Pelatihan Pelatihan Pembuatan ECO Enzyme
- Serentak Jadi Irup di Sekolah, Polres Wonogiri Larang Penggunaan Knalpot Brong