Pembangunan Lorong Kota Lama yang semula ditempatkan di sekitar jalan Suari akhirnya diputuskan untuk tidak dilanjutkan.
- Dongkrak Sektor Wisata Melalui Festival Keroncong
- Masa Liburan: Kerawanan Objek Wisata Di Jepara Terus Dipantau Aparat Gabungan
- Pengelola Wisata Air Diimbau Siapkan Pelampung Keselamatan Antisipasi Kecelakaan
Baca Juga
Pembangunan Lorong Kota Lama yang semula ditempatkan di sekitar jalan Suari akhirnya diputuskan untuk tidak dilanjutkan.
Keputusan tersebut diambil setelah menimbang aspirasi masyarakat, yang berpersepsi adanya kanopi pada konsep lorong Kota Lama, justru menghalangi vista atau pemandangan gedung, yang menjadi daya tarik utama kawasan Kota Lama.
Hevearita Gunaryanti Rahayu selaku Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama menyebutkan, meski tak secara langsung disampaikan kepadanya, namun banyaknya unggahan di sosial media tentang pembangunan kanopi tersebut langsung menjadi perhatiannya.
Wanita yang juga merupakan Calon Wakil Wali Kota Semarang tersebut menjelaskan, pembangunan lorong Kota Lama yang dilengkapi dengan kanopi berornamen, merupakan bagian dari tahap akhir revitalisasi Kawasan Kota Lama.
"Niatnya adalah untuk menambah estetika kawasan, serta kenyamanan bagi pengunjung Kota Lama. Sehingga ketika adanya kanopi di Jalan Suari itu justru dianggap membuat tidak nyaman, pembangunannya kami urungkan," terang Ita, sapaan akrabnya.
"Dari yang saya baca di berbagai platform media sosial, alasannya karena menghalangi vista atau pemandangan Gereja Blenduk dari Jalan Suari, untuk itu akan kami relokasi ke jalan Kedasih," tegasnya.
Tak hanya memindahkan lokasi lorong Kota Lama, kanopi yang nantinya akan menjadi di jalan Kedasih juga akan disempurnakan, yaitu dengan menaikkan ketinggiannya untuk meminimalisir menghalangi pemandangan gedung.
Adapun selain menaikkan tinggi kanopi berornamen tersebut, nantinya juga akan dioptimalisasi fungsi fasilitas umumnya, yaitu sebagai ruang terbuka yang dilengkapi dengan sprayer air untuk pendingin udara, tempat duduk dan street furniture lainnya. Hal itu mengingat di lokasi tersebut juga terdapat area parkir dan kuliner.
Ita juga menekankan, aspirasi masyarakat dalam pembangunan di Kota Semarang adalah sangat penting, maka dari itu sedikit banyaknya kritik dan saran yang tertangkap akan selalu menjadi perhatian.
"Tidak kaku-kaku lah, kalau memang dianggap kurang pas, ya kami tindak lanjuti, karena semua pembangunan intinya kan untuk kenyamanan masyarakat sendiri," tutur Ita.
"Harapannya selalu agar Kota Lama dapat semakin dicintai oleh masyarakat, tidak ada niat untuk memaksakan konsep pengembangan, apalagi yang dianggap kurang pas," tegasnya.
- Kali Pepe Land Libatkan UMKM Dalam Even Pasar Tumpah
- Disbudpar Kota Semarang Ajak Pengelola Usaha Pariwisata Beradaptasi dan Bentengi Diri dengan PeduliLindungi
- The Lawu Group Kembangkan Konsep Wisata Halal Dan Wisata Hijau