Pembangunan RTH Kota Semarang Melibatkan Beberapa OPD

Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) tidak hanya dikerjakan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, namun juga menggandeng OPD lain seperti Dinas Penataan ruang (Distaru) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU).


Kepala Bidang Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Murnie Ediati, mengtakan langkah ini diambil karena rasionalisasi anggaran yang dilakukan Pemkot Semarang terdampak pandemi Covid-19.

"Oktober lalu kita terkena rasionalisasi anggaran, kita putuskan untuk berkolaborasi membangun ruang terbuka hijau (RTH) dengan dinas lainnya agar bisa tetap terealisasi," kata Pipie, sapaan akrabnya, Jumat (5/11).

Misalnya saja, lanjut Pipie, untuk pembangunan Taman Bubakan dialihkan ke DPU dengan mengeluarkan anggaran Rp 800 juta. Sedangkan Taman Tugu Muda dikerjakan bersama Distaru.

"Kami tetap koordinasi dalam pengerjaan. Pengawas kami tetap ke lapangan untuk mendampingi mereka," jelasnya.

Nantinya Taman Tugu muda akan di tata kembali untuk menambah estetika, terlebih lokasi taman tersebut berada di pusat Kota Semarang. 

Tak hanya itu, ada juga Lapangan SImpang Lima dan Taman Indonesia Kaya yan g dilakukan perbaikan. Perbaikan yang dilakukan seperti memperbaiki dan menambah sarana prasarana misalnya wastafel portable.

"Rencananya wastafel akan dipatenkan, misalnya di Tugu Muda, Simpang Lima dan Taman Indonesia Kaya. Karena anggarannya nggak cukup, kita gandeng Distaru dan  dibuatlah biopori. Kita akan buat tetap hijau dan rimbun," ungkapnya.

Pipie berharap pembangunan RTH bisa tetap berjalan meski tidak ada anggaran. Wali Kota Semarang menargetkan harus ada penambahan taman kota baru dan taman lingkungan baru setiap tahun.

"Kita juga gandeng pihak swasta untuk membangun RTH, misalnya Taman Pierre Tendean yang sudah jadi. Taman MT. Haryono yang baru dikerjakan dan kedepan akan ada Taman Parkour," pungkasnya.