Pemerintah Kelurahan Karangtempel Gelar Tradisi Boyongan Menuju Kantor Baru

Pemerintah Kelurahan Karangtempel, Kecamatan Semarang Timur, menggelar tradisi boyongan atau pindahan kantor kelurahan, Sabtu (3/12).


Tradisi Jawa ini digelar dalam rangka pindahan kantor kelurahan yang selama lebih satu tahun menempati rumah warga, di Jalan Hawa 4, lantaran kantor kelurahan direnovasi.

Pemilik rumah, Ariawan, mengaku, meminjamkan rumah miliknya, saat mengetahui pihak kelurahan mencari tempat sementara selama direnovasi.

"Jadi waktu pihak kelurahan mencari tempat untuk pelayanan, saya langsung menawarkan rumah kami ini untuk jadi kantor sementara. Selain dari pada kosong dan tidak terpakai, saya berfikir, lebih baik dipakai untuk kantor kelurahan," kata Ariawan.

Hampir dua tahun menempati rumah warga dalam pelayanan masyarakat, pemerintah Kelurahan Karangtempel, kembali ke kantor lama di Jalan Hawa Raya, yang sudah selesai direnovasi.

Tradisi Boyongan dilakukan oleh kepala kelurahan dan perangkat dengan diiringi kesenian Barongsai.

Kepala Kelurahan Karangtempel, Suharyati mengatakan, pemiliyan tradisi boyongan dalam pindahan kantor pelayanan sebagai bentuk nguri uri budaya Jawa.

“Kami berharap dengan tradisi ini, masyarakat Jawa dapat melestarikan tradisi Jawa. Selain itu, dengan kantor baru yang selesai direnovasi ini, kami akan berusaha memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat," terang Suharyati.

Sementara itu, Camat Semarang Timur, Kusnandar mengatakan, beberapa kantor kelurahan di Kota Semarang ini sudah tidak layak, baik bangunan maupun fasilitas.

"Harapan Pemerintah Kota Semarang, tentunya dengan kantor yang lebih baik ini, dapat memberikan kenyamanan dalam melayani masyarakat. Selain itu, pelayanan juga harus dapat lebih maksimal, jangan mempersulit warga. Kalau ada kekurangan, beri penjelasan sejelas jelasnya," terang Kusnandar.