Pemkab Batang Salurkan Bantuan Uang untuk Warga Terdampak Gempa

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana bersama Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki saat meninjau rumah terdampak gempa, belum lama ini. Bakti Buwono/RMOL Jateng
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana bersama Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki saat meninjau rumah terdampak gempa, belum lama ini. Bakti Buwono/RMOL Jateng

Pemerintah Kabupaten Batang memberi bantuan stimulan berupa uang tunai mulai disalurkan kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat gempa. 


Besaran stimulan tersebut berbeda-beda, tergantung tingkat kerusakan. Untuk rumah yang rusak ringan, warga akan menerima Rp1 juta, sedangkan rumah dengan kerusakan sedang akan mendapatkan Rp2 juta.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Batang, Fitria Kartika Sari, menegaskan bahwa bantuan ini akan disalurkan secara bertahap ke seluruh rumah yang terdampak gempa. 

"Saat ini kami fokus ke Desa Kalisalak dan Lebo dulu, karena letaknya berdekatan, sedangkan desa lainnya menyusul," jelas Fitria saat dihubungi, Minggu (14/7). 

Pendekatan bertahap ini dinilai lebih efektif untuk memastikan bahwa bantuan diterima oleh mereka yang paling membutuhkan terlebih dahulu.

Untuk rumah yang mengalami kerusakan lebih parah, yakni rusak berat dan roboh, bantuan akan datang dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Menurut Fitria, rumah yang rusak berat akan mendapatkan bantuan sebesar Rp10 juta, sementara rumah yang roboh akan menerima Rp15 juta. 

"Proses pemberian bantuan ini masih dalam tahap pengurusan," tambahnya.

Sejak gempa melanda, berbagai bantuan telah disalurkan kepada warga. Pemerintah daerah, bersama dengan tim gabungan, mendirikan dapur umum dan menyalurkan paket sembako kepada warga. Bantuan semen juga datang dari Polda Jateng dan KITB melalui program tanggung jawab sosial mereka. 

"Dari UPZ pun ikut berpartisipasi sebagai wujud kepedulian terhadap umat yang tertimpa musibah," ungkap Fitria.

Tidak hanya itu, PMI dan PLN turut serta dalam upaya pemulihan pascagempa. Fitria menyebut bahwa sinergi ini sangat penting untuk mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi. 

"Ini bukti nyata bahwa kita bisa bekerja sama untuk mengatasi dampak bencana," tandasnya.