Bupati Karanganyar Juliyatmono segera membuat Instruksi Bupati (inbup) guna menekan angka kasus stunting.
- HUT ke-54, Senam Prolanis BPJS Kesehatan Semarang Sabet Rekor MURI
- Ada Tokoh Superhero Marvell di Vaksinasi Anak Kendal
- Dapat Alokasi 1.500 Dosis, Kamis Besok Jateng Gelar Vaksinasi
Baca Juga
Bupati Karanganyar Juliyatmono segera membuat Instruksi Bupati (inbup) guna menekan angka kasus stunting.
"Dalam Inbup ini juga akan mengarahkan pemerintah desa mengalokasikan dana desa untuk penanganan stunting," papar Juliyatmono, Kamis (10/6).
Pemerintah daerah juga fokus menekan angka stunting dengan memberikan bantuan makanan bergizi bagi anak-anak penyandang stunting.
"Tujuannya agar membantu mereka keluar dari zona stunting. Kami juga siap mengalokasikan anggaran untuk penanganan masalah stunting ini. Jika hanya dari anggaran di desa, tentu berat," lanjutnya.
Selain itu untuk pencegahan stunting, perlu adanya program pembinaan pranikah dengan mengajak para pasangan melakukan pola hidup sehat untuk mencegah munculnya kasus stunting.
"Pembinaan untuk calon pasangan pengantin ini juga penting, biar mereka tahu bagaimana mencegah stunting," imbuhnya.
Sementara itu Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar mencatat, terdapat 34 desa dari 7 kecamatan di Karanganyar masih memiliki angka kasus standing di atas 13 persen. Seperti kecamatan Jatiyoso, Jatipuro, Jenawi, Gondangrejo, Karangpandan, Mojogedang dan Kebakkramat.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) DKK Karanganyar, Nuk Suwarni sebut kasus tertinggi itu berada di karanganyar berada di desa Wonorejo Kecamatan Jatiyoso dengan angka kasus sebesar 23 persen.
Salah satu faktor penting dalam mencegah stunting yakni pemberian makanan bergizi bagi ibu hamil dan bayi, sejak masa kehamilan hingga bayi berusia dua tahun.
"Sehingga adanya campur tangan dari pemerintah desa untuk ikut menekan angka kasus stunting di wilayahnya melalui dana desa untuk pembelian makanan bergizi pemulihan bagi balita gizi buruk serta pemberian makanan tambahan," tutupnya.
- Empat Kelurahan di Kota Semarang Divaksin Pertama dengan Moderna
- PHRI Sukoharjo Laksanakan Vaksin Kedua 420 Karyawan
- Prevalensi Stunting di Salatiga Masih 6,38 Persen