Pemkot Semarang Siap Hadapi Resesi Perkuat Kedaulatan Pangan

Pemerintah Kota Semarang siap menghadapi resesi ekonomi diprediksi berlangsung pada 2023.


Plt Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu mengatakan, kota ini telah memulai kedaulatan pangan sebagai upaya mengantisipasi resesi sejak tahun 2022. 

"Kalau Kota Semarang kan tidak punya bidang energi seperti tambang makanya kita perkuat di pangan melalui kedaulatan pangannya dan sudah kita mulai sejak tahun 2022 lalu," kata Ita, sapaan akrabnya, usai menghadiri masa pembukaan sidang 2023 di Ruang Paripurna DPRD Kota Semarang, Senin (2/1).

Ita mengatakan, gerakan ketahanan pangan yang sudah dilakukan sejak tahun 2022 sudah dipetakan sekaligus untuk mengentaskan kemiskinan. Harapannya wilayah dengan peta kemiskinan tertinggi akan bisa terakomodasi.

"Pemkot sudah mulai mencanangkan kedaulatan pangan dan rencana awal tahun ini adalah pembuatan balai pangan dan gizi. Jadi pada setiap kelurahan ada pilot project kedaulatan pangan dari hulu hingga hilir," ungkapnya.

Penguatan ketahanan pangan juga harus didukung dengan tata kelola pangan di wilayah penyangga ibu kota. 

"Misalnya di Kendal itu telurnya dijual ke Jakarta, padahal Kota Semarang juga membutuhkan banyak, nah tata kelola ini yang akan kita perbaiki untuk bisa mempertahankan kedaulatan pangan," tuturnya.

Selain itu, Pemkot Semarang juga memaksimalkan gerakan menanam mulai dari tingkat paling bawah. Tak hanya itu, perubahan gaya hidup masyarakat kota Semarang juga harus dilakukan untuk menjaga kadaulatan pangan.

"Misalnya tidak harus makan beras bisa diganti singkong atau ubi lainnya. Di rumah juga bisa menanam tanaman seperti sayuran yang bisa dikonsumsi sehari-hari," ucapnya.