Pemkot Tak Punya Anggaran Untuk Rekrut Relawan Nakes RSUD

Sekda Kota Salatiga Wuri Pujiastuti. RMOL Jateng
Sekda Kota Salatiga Wuri Pujiastuti. RMOL Jateng

Sekda Kota Salatiga Wuri Pujiastuti menegaskan pemkot tidak mampu merekrut relawan tenaga kesehatan untuk karena APBD Kota Salatiga saat ini dalam kondisi kosong.


Sementara, dalam waktu yang bersamaan RSUD Salatiga mengajukan permohonan bantuan anggaran cukup besar untuk merekrut  relawan tenaga kesehatan (nakes) baru pengganti nakes terpapar Covid-19 dan tengah menjalankan isolasi mandiri (isoma). 

"Dengan kondisi tersebut, kami telah menyarankan kepada menagement RSUD Salatiga untuk memanfaatkan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Silakan pakai dana BLUD seefisien mungkin, karena APBD Kota kita dalam kondisi kosong saat ini," kata Sekda Wuri Pujiastuti kepada wartawan di Gedung DPRD Salatiga, Senin (19/7). 

Wuri membeberkan, saat ini kebutuhan nakes sebagai pengganti dokter dan perawat yang terpapar Covid-19 di RSUD Salatiga mencapai puluhan orang. 

Tercatat, data terakhir hang ia miliki terdapat 40 orang Nakes di lingkungan RSUD Salatiga yang terpapar Covid-19 dan tengah menjalankan Isoma.

Sedangkan tenaga relawan yang dibutuhkan terdiri dari perawat yang dibutuhkan saat ini sebanyak 61 orang, dokter umum sebanyak empat orang, dokter spesialis paru sebanyak satu orang, ahli laboratorium sebanyak 1 orang dan tenaga farmasi tiga orang. Sehingga total sekitar 73 orang nakes yang dibutuhkan RSUD Salatiga.

Ada pun, honor untuk masing-masing cukup tinggi yakni perawat Rp160 ribu/ hari dan dokter Rp250 ribu/ hari. 

"Dengan  RSUD minta bantuan anggaran kepada Pemkot Salatiga guna menambah relawan Nakes, biaya untuk merekrut sangat tinggi. 

Kalau APBD Kota untuk menopang kebutuhan itu, sudah tidak mampu lagi," tandasnya. 

Ia menambahkan, dalam rapat internal bersama manegement RSUD Salatiga tadi pagi ia mempersilakan RSUD Salatiga mengolah dengan biaya apa pun. 

"Monggo agar bisa terpenuhi. Kalau tidak sanggup silahkan maksimalkan Nakes yang ada untuk pelayanan masyarakat. Saya tegaskan masyarakat jangan sampai terganggu pelayanan kesehatannya gara-gara Nakes tidak ada," imbuhnya.