Pendidikan Guru Penggerak Harus Berkelanjutan dan Terukur

Program Pendidikan Guru Penggerak harus mampu menciptakan agen transformasi ekosistem pendidikan yang adaptif dan mampu membangun karakter anak bangsa yang tangguh untuk menjawab tantangan di masa datang.


"Pemerintah melalui Kemendikbudristek saat ini kembali mengajak para guru terbaik di tanah air untuk ikut Program Pendidikan Guru Penggerak yang harus didukung semua pihak dalam mewujudkan pola pendidikan nasional yang lebih baik," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/3). 

Berdasarkan catatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) hingga 25 Januari 2022 jumlah guru dan tenaga kependidikan di tanah air 3,357 juta orang. Dari angka tersebut, jumlah guru tercatat 2,906 juta orang.

Namun, berdasarkan kelayakan mengajar, mayoritas guru layak mengajar pada tahun ajaran 2020/2021 merupakan guru di sekolah dasar (SD). Jumlahnya mencapai 1,56 juta atau 53,91% dari total guru layak mengajar secara nasional.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kelayakan mengajar para guru, Kemendikbudristek menyelenggarakan Program Pendidikan Guru Penggerak yaitu program pendidikan kepemimpinan untuk mencetak para guru menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran. Program tersebut meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan. 

Menurut Lestari, banyaknya perubahan yang terjadi di berbagai bidang di tanah air, membutuhkan sejumlah upaya adaptasi dalam menyikapinya, termasuk di sektor pendidikan nasional.

Karena itu, Rerie, sapaan akrab Lestari, mendorong Kemendikbudristek terus melakukan berbagai upaya untuk mempercepat peningkatan kualitas guru agar mampu mengimplementasikan proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, sehingga menjadikan siswa aktif belajar dengan mempertimbangkan karakteristik setiap siswa. 

Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu berharap Program Pendidikan Guru Penggerak bisa dilakukan secara masif, berkesinambungan dan terukur, sehingga bisa menjadi program yang mampu meningkatkan keterampilan dan kelayakan para pengajar di tanah air. 

Dengan semakin banyaknya jumlah guru yang memiliki kemampuan beradaptasi terhadap sejumlah perubahan di sektor pendidikan, Rerie yang juga anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, menilai proses belajar mengajar bisa diterapkan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan. 

Rerie berharap para pemangku kepentingan dan masyarakat meningkatkan kepedulian terhadap mutu pendidikan nasional di awali dengan upaya peningkatan kualitas pengajar yang mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan pasca-pandemi.