Isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) diproyeksikan tetap marak menjelang Pemilu 2019.
- KPU Blora : Pengunduran Caleg hanya Bisa Melalui Partai
- Quick Count Bawaslu Solo, Respati Astrid Unggul
- Jokowi-Moeldoko Diyakini Bisa Diterima Koalisi Pendukung
Baca Juga
Pengamat politik, Bonie Hargens menilai hal tersebut masih menjadi barang dagangan pihak oposisi untuk mengalahkan calon presiden petahana Joko Widodo.
Menurut prediksi Bonie, kelompok identitas akan terus mencari ruang di 2019. Bahkan, pentolannya Habib Rizieq Shihab terang-terangan berbicara terkait keinginan mengamandemen Pancasila menjadi Syariah. Untuk itu, Ia mengajak semua pihak untuk meminimalisir dengan baik serangan SARA tersebut.
"Jika ini tidak bisa diminimalisir dengan baik, maka Pilpres nanti akan muncul isu poros tengah, pribumi, Islam non Islam, akan terus dimainkan. Itu isu yang sangat seksi,"ujar Bonie dalam diskusi publik, "Evaluasi Pilkada 2018: Masihkan Isu SARA Bermain di Pemilu 2019?" di Up3Yu Kafe, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (11/7).
Bonie menambahkan negara tidak bisa bekerja sendiri. Artinya, harus ada peran masyarakat madani untuk memerangi isu SARA agar tidak terjadi lagi di 2019.
"Ini adalah tugas kita bersama, yang sudah disepakati, Indonesia berlandaskan Pancasila bukan Piagam Madinah. Negara tidak bisa bekerja sendiri, tetapi harus ada peran masyarakat, peran Masyarakat Madani," pungkasnya.
- Bawaslu Buka Pendaftaran Panwascam Untuk Pilkada 2024
- Inilah 13 Kelemahan Pemerintahan Anies-Sandi Versi Hanura
- Kota Solo Terima Jatah 2900 Paket Beras Bergambar Puan Maharani