Pengelola Sekolah dari Kalangan Milineal Dinilai Pahami Kebutuhan Pendidikan Siswa

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat meresmikan Permata Bangsa School, Senin (23/10). RMOL Jateng
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat meresmikan Permata Bangsa School, Senin (23/10). RMOL Jateng

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi para pengelola Permata Bangsa School merupakan anak-anak muda dan milenial berbakat.


“Mulai dari pembina, pengurus dan guru-guru bahkan kepala sekolahnya masih muda atau milenial. Usianya banyak yang masih di sekitar 30 tahun," kata Wali Kota Semarang saat mempimpin peresmian gedung baru Permata Bangsa School pada Senin (23/10).

Menurut dia, pengelola sekolah berusia muda bis memahami kebutuhan pendidikan para siswa.

"Harapannya, gedung baru ini bisa menjadi tempat pengetahuan, bakat akan dikembangkan dan karakter akan dibentuk. Dengan Permata Bangsa School ini pasti akan melahirkan anak-anak yang hebat dan memperkuat Indonesia Emas 2045," kata dia.

Ketua Pembina Yayasan Permata Bangsa, Stefanus Surya Atmadja mengatakan, Permata Bangsa School merupakan sekolah berjenjang. Mulai dari Paud, TK, SD, SMP hingga SMA menggunakan kurikulum nasional dan internasional.

"Di Permata Bangsa School, kami membekali siswa dengan pendidikan karakter. Ada pula sekolah inklusi, sebagai sekolah yang ramah bagi anak-anak berkebutuhan khusus," ujarnya.

Para guru juga dibekali dengan pelatihan TEMC berlisensi dari Lexis Australia untuk mengajar di ruang kelas dengan siswa berlatar belakang bahasa ibu berbeda-beda.

Sementara pada sistem kurikulum sekolah Permata Bangsa SMA mengacu kepada standar nasional dan internasional, yaitu standar Cambridge untuk IGCSE dan AS/A Level.