Pentingnya Sahur Saat Menjalankan Puasa

Sahur tidak boleh ditinggalkan selama menjalankan puasa dalam bulan Ramadhan.


Kepala Dinkes Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan, pentingnya sahur terlebih jika sepanjang hari banyak melakukan aktivitas.

"Kalau bisa pagi ketika kalori atau energi kadar gula darah masih tinggi. Olahraga sore boleh tapi hati-hati bagi orang-orang dengan diabetes. Takutnya sore kandungan gula darahnya rawan," kata Hakam kepada RMOLJateng, Minggu (17/4).

Dia menambahkan, kalori yang didapatkan dari makan sahur juga sangat penting untuk menghasilkan energi. 

Selama berpuasa, bukan berarti tidak bisa melakukan aktivitas fisik atau olahraga. Hakam menyarankan, aktivitas fisik selama 30 menit sangat dianjurkan.

"Istirahat cukup juga sangat disarankan selama menjalani ibadah puasa. Saat Ramadhan, beristirahat lima hingga enam jam masih terbilang cukup," terang dia.

"Badan kita selama 11 bulan kecuali ramadhan kemasukan bahan-bahan oksidan. Itu bisa mengubah sel-sel. Makanya, pada saat puasa orang memperbarui selnya," ungkapnya. 

Dalam sepuluh hari kedua badan akan terasa lebih enteng karena racun-racun dalam tubuh sudah keluar. Begitu pula sel-sel yang rusak akan diganti dengan sel yang baru. Sehingga, aktivitas berpuasa pada sepuluh hari kedua akan semakin ringan.

Hakam menyampaikan, hal yang tak kalah penting adalah saat berbuka puasa. Sebaiknya menu berbuka puasa jangan terlalu banyak variasi. Hal itu akan menimbulkan oksidan baru sehingga sel baru tidak jadi tumbuh. 

Ia menyarankan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan berserat dan minum air mineral minimal delapan gelas dalam sehari.

"Kalau selama puasa mengalami gangguan pencernaan artinya kutang minum air mineral dan kurang serat," terangnya.