Desa Girilayu merupakan salah satu sentra batik tertua di Karanganyar. Industri yang sudah turun temurun hingga saat ini. Sentra pembatikan di Desa Girilayu sudah ada sejak jaman Mangkunegara I.
- Ziarahi Makam Amangkurat I di Tegal, KPA Irnanda Kisahkan Perjuangan Putra Sultan Agung
- Seniman dan Komunitas Pertanyakan Revitalisasi TBRS
- Gedung Bersejarah di Kota Lama Semarang Roboh, Ini Tanggapan Pemkot Semarang
Baca Juga
Sejarahnya Girilayu merupakan salah satu desa pembatik keraton yang berpusat di Keraton Mangkunegaran.
Hingga akhirnya batik masuk ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO, atau Warisan Budaya Tak Benda di Abu Dhabi, 2 Oktober 2009.
Dalam peringatan Hari Batik Nasional 2 Oktober 2022 ini, para perajin batik menggelar acara batik bersama di rumah batik Desa Girilayu, Kecamatan Matesih.
Selain membatik bersama, masyarakat setempat juga menggelar fashion show batik hasil para perajin batik di Desa Girilayu.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto mengapresiasi para perajin batik di Girilayu yang ikut serta mengembangkan dan menjaga keberadaan batik hingga saat ini.
“Mewakili Pemerintah, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada perajin batik di Desa Girilayu. Ini momen tepat mengenalkan batik Girilayu," ucap Rober Christanto, Minggu (2/10).
Rober berharap Batik Girilayu tampil yang terbaik. Bahkan, generasi pembatik jangan sampai hilang.
Menurutnya regenerasi pembatik harus dijaga agar batik yang merupakan warisan nenek moyang tetap terjaga kelestariannya.
"Perkenalkan batik para generasi muda agar mengetahui batik tidak hanya digunakan dalam acara resmi. Namun juga bisa digunakan sebagai fashion harian," imbuhnya.
Wahyuni, salah satu perajin batik dari Girilayu menyebutkan, saat ini perkembangan batik baik motif maupun penggunanya sudah berubah seiring perkembangan jaman.
Pembatik juga semakin inovatif dengan jenis motif meski tidak harus keluar dari pakem batik yang ada. Motif klasik tetap dipertahankan.
Namun pengrajin batik tulis di Girilayu kini mulai berani bereksperimen dengan mengembangkan batik corak kontemporer. Pembatik mulai memperkenalkan motif batik khas daerah Girilayu berupa motif durian dan manggis
"Sekarang motif baru bermunculan sesuai dengan idenya. Namun, tidak menggeser keberadaan motif batik tradisional yang masih bertahan," pungkas Wahyuni.
- Melihat Dalamnya Kraton Bersama Putri PB XII, Kondisi Bangunan Memprihatinkan
- Pulangkan Prasasti Sangguran ke Tanah Air, Perlu Political Will yang Kuat
- Anggota DPRD Jateng Apresiasi Antusiasi Warga Nikmati Pagelaran Ebeg