Peralatan Ngamen Anak Punk dan Manusia Badut Disita TRC

Sejumlah peralatan ngamen anak-anak punk di sejumlah traffic light Kota Salatiga disita petugas gabungan Tim Reaksi Cepat (TRC) Kota Salatiga, karena bagian dari peminta-minta, Kamis (16/11).

Baca Juga

Staf Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Kota Salatiga Basuki mengatakan, kegiatan operasi gabungan ini bagian dari ketertiban dengan sasaran Pengemis Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT).

"Operasi gabungan penjaringan PPKS khusus PGOT berkaitan dengan Perda No 1 Tahun 2016 tentang K3 larangan meminta-minta ditempat umum, termasuk pengamen," kata Basuki ditengah kegiatan razia yang berlangsung hingga petang itu.

Razia menyasar pengamen, anak punk serta badut biasa mangkal di lampu merah. Petugas berhasil mengamankan sejumlah peralatan 'kerja' manusia jalanan tersebut.

Upaya penertiban, aku dia, salah satunya dengan menyita properti mengamen. Termasuk peralatan mengamen anak-anak ditemui petugas gabungan di perempatan Pasar Rejosari, Salatiga.

Petugas juga menyita pakaian badut biasa mangkal di beberapa sudut lampu merah di tengah Kota Salatiga.

"Kita sita, termasuk badut-badut di lampu merah, Terminal Tingkir turut kita amankan. Selanjutnya, kita bina di rumah singgah dan dilakukan pendekatan makro dengan dibina kemudian di assessment di sana," terangnya.

Tercatat, dari bulan Agustus 2023 ini petugas gabungan telah melakukan penertiban sebanyak 10 kali.

"Dan inilah akibatnya jika berpindah-pindah sebagai nomaden tidak memiliki identitas, tidak mempunyai jaminan kesehatan. Dengan penertiban ini kesempatan bagi mereka untuk kembali ke keluarga," imbuhnya.

Basuki mengimbau agar manusia jalanan ini tidak melakukan kegiatan terutama di kawasan traffic light mengingat Salatiga telah memiliki Perda bersih dari peminta-minta.