Peringati 155 Tahun Perjalanan Kereta Api Indonesia Melalui Napak Tilas Jalur Kereta Semarang-Tanggung

Memperingati 155 tahun perjalanan kereta api pertama di Indonesia pada 10 Agustus, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang melakukan Napak Tilas Jalur Rel sepanjang 25 kilometer. Rute tersebut dari Stasiun Semarang Tawang sampai dengan Stasiun Tanggung di Kabupaten Grobogan.


Kepala Daop 4 Semarang, Wisnu Pramudyo mengatakan, peringatan dijadikan momen untuk mengingat jasa dan perjuangan para pahlawan yang telah membangun rel kereta api di Indonesia. 

"Kita sebagai generasi penerus insan kereta api, harus bersyukur transportasi kereta api di Indonesia hingga saat ini terus mengalami kemajuan. Diharapkan nantinya, angkutan kereta api dapat terus meningkat dari tahun ke tahun dan menjadi tulang punggung transportasi nasional," kata Wisnu usai mengikuti seminar tentang sejarah kereta api di Stasiun Tanggung, Rabu (10/8)..

Wisnu menceritakan, kehadiran kereta api ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda, Mr. L. A. J Baron sloet Van den Belee pada tahun 1864. Pembangunan jalur kereta api dengan lebar sepur 1435 mm ini dilaksanakan oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Lintas Semarang sampai dengan Tanggung berhasil dirampungkan pada 10 Agustus 1867. Selanjutnya, NISM melanjutkan pembangunan jalur kereta api ke daerah Vorstenlanden (Yogyakarta dan Surakarta) dan selesai tahun 1872.

“Semarang ini dapat dikatakan sebagai kota kereta api penting, sebagai kota tempat kelahiran kereta api di Indonesia. Kita patut bangga melaksanakan peringatan napak tilas ini, yang diharapkan dapat sebagai pengingat sejarah perkeretaapian serta menjadikan penyemangat untuk lebih memberikan pelayanan dan inovasi terbaik untuk para pelanggan kereta api kedepannya,” ungkapnya.

Pada kegiatan napak tilas tersebut diikuti sebanyak 180 peserta yang terdiri dari komunitas pecinta kereta api, komunitas sejarah, Sesepuh Desa Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, serta jajaran Internal KAI dan para Pensiunan KAI.

Pada perjalanan napak tilas ini melewati stasiun yang merupakan empat stasiun tertua di Indonesia, diantaranya Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Alastua, Stasiun Brumbung dan Stasiun Tanggung. Jalur ini pertama kali dibuka pada tanggal 10 Agustus 1867 dan merupakan jalur kereta api pertama yang beroperasi di Indonesia.

Wisnu menjelaskan pada lintas Semarang sampai Tanggung tercatat ada 12 perjalanan kereta api yang memang melintas setiap harinya yakni delapan perjalanan kereta penumpang dan empat perjalanan kereta barang.

"Kereta penumpang itu diantaranya kereta api Brawijaya dengan relasi Gambir-Malang pp, kereta Brantas relasi Pasar Senen-Blitar pp, kereta Matarmaja relasi Pasar Senen-Malang pp, dan kereta Joglosemarkerto dengan relasi Tegal-Solo Balapan pp," ucapnya.

Sejarawan Semarang, Tjahjono Rahardjo mengatakan perjalanan kereta api pertama dilakukan dari stasiun Tanggung ke stasiun Semarang Tawang. Ia mengatakan stasiun pertama yang ada di Semarang ada di dekat Pelabuhan Tanjung Emas dengan nama Spoor Lacht.

"Bangunannya (spoor lacht) hanya tinggal sedikit karena nggak terawat. Tapi masih bisa kita lacak. Sekarang daerah itu masuk di wilayah Kelurahan Kemijen Kecamatan Semarang Utara," katanya.

Ia mengatakan pada masa itu kereta api lebih difungsikan sebagai angkutan barang yang dipergunakan untuk mengangkut produk perkebunan dari pedalaman ke pelabuhan.

"Tapi beberapa kali juga dicampur antara penumpang manusia dan barang," ungkapnya.