Pernik Pernik Umroh Pasca Pandemi Covid-19 (2)

Gema Adzan Menyatukan Seluruh Nadi Kehidupan Makkah

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar Asyhadu allaa illaaha illallaah. Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. Hayya 'alashshalaah Hayya 'alalfalaah. Allaahu Akbar, Allaahu Akbar Laa ilaaha illallaah


Suara adzan yang dikumandangkan muazain dari Masjidil Haram dengan Kabah sebagai episentrum penanda peradaban. Tidak itu saja Kabah tidak lain menjadi sebuah manifestasi simbolik oase zaman menepikan riuh. Seluruh nadi aktivitas jeda untuk ibadah solat lima waktu begitu muazin menyeru. Pemandangan itu menjadi sebuah tanda kebesaran Allah yang luar biasa.

Kumandang adzan adalah panggilan sang khaliq agar umat kembali berhikmat. Aktivitas yang begitu dinamis bisa seketika hening dalam balutan doa. Tidak sebatas di Masjidil Haram, namun praktis seluruh Kota Makkah unjuk spiritualitas yang sama, yakni solat berjamaah.


Menurut Jumadi Sastradiharja, Direktur Abu Bakar Berkah, aktivitas serupa menjadi bagian dari jatidiri masyarakat Makkah. Namun suasana Ramadhan, dan dinamika pasca pandemic memberi nuansa impresif yang berbeda. Bukan hanya warga Makkah, tetapi jemaah umroh dari seluruh dunia tunduk sujud menyatu.

Jadi adzan menjadi semacam sangkala yang mengomando saat untuk berelasi bathin dengan Allah. Seruan yang membahana di seantero kota adalah puncak dari kebersatuan umat dengan sang pencipta.

Agar seruan itu tak lantas luput karena mereka yang tengah menjalani aktivitas kurang mendengar, kemudian abai, maka Pemerintah Arab Saudi melengkapi Masjidil Haram dengan sound system canggih dilengkapi dengan 7.500 speaker tersebar di setiap penjuru kota Madinah, seperti alun-alun, koridor, dan jalan sekitar masjid.

Direktur Operasi dan Pemeliharaan Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Mohsen bin Abdul-Mohsin al-Sulami mengatakan sistem audio di Masjidil Haram merupakan salah satu sistem tata suara terbesar yang digunakan di dunia. Pemerintah Arab Saudi merekrut lebih dari 120 ahli audio untuk mengoperasikan dan menyempurnakan sistem audio di Masjidil Haram di Makkah.

Sistem audio di Masjidil Haram dirancang  khusus untuk mengumandangkan adzan, sehingga salat dapat terdengar jelas di dalam masjid, halaman, bahkan jalan sekitar. Sistem audio yang digunakan di lingkungan masjid bekerja secara optimal dengan mempertimbangkan fitur akustik berteknologi tinggi. Upaya itu dilakukan agar memberi aksentuasi nyaman, damai saat mendengarkan.

Tim ahli ini memastikan mikrofon, pengeras suara, dan sistem transmisi berfungsi dengan benar untuk menyiarkan suara fidelitas tinggi.

Dua juta pengunjung Episentrum historis

KH Asrori Latief penasehat ABBA yang juga pengasuh Pondok Pesantren Roudlottur Tholibin menambahkan, Umroh dan haji merupakan manifestasi ibadah yang begitu eksotik. Rukun Islam kelima ini merangkum dimensi yang majemuk.

Pandemi telah mengkoyak soko guru ibadah yang merelasikan umat Islam dengan rosul dan nabinya,  yakni Nabi Muhammad SAW. Makkah dan Madinah adalah episentrum historis, kultural dan tentu kuat akar spiritualnya.

Luas keseluruhan Masjidil Haram kini mencapai 356.800 m2 (3.841.000 sq ft) dengan kemampuan menampung jemaah sebanyak 820.000 jemaah ketika musim haji dan mampu bertambah menjadi dua juta jemaah ketika salat Ied, baik Iedul Fitri, maupun Iedul Qurban.

Masjidil Haram Mekkah menduduki tempat paling mulia di muka bumi di samping Masjid Nabawi Madinah dan Masjid Al-Aqsha (Baitul Maqdish) di Palestina. Masjidil Haram merupakan tempat paling suci sekaligus kiblat bagi umat Islam di dunia. Di dalamnya terdapat Ka'bah yang suci dan dimuliakan Allah.

Masjid pertama di muka bumi ini memiliki fakta-fakta yang unik. Salah satunya menjadi bangunan termahal di dunia yang biaya pembangunannya sangat fantastis. Masjidil Haram sejak dibangun pertama kali oleh Nabi Ibrahim setelah itu mengalami banyak perkembangan dan perluasan

Perluasan Masjidil Haram pertama kali dilakukan oleh Umar bin Khattab dan kemudian diperluas oleh Khalifah berikutnya. Proyek pemugaran dilakukan pada masa kekhalifahan Islam dan kemudian renovasi besar-besaran pada masa kekuasaan raja-raja Saudi hingga Raja Salman bin Abdul Aziz.

Sentuhan Modernitas

Dimensi merepresentasikan narasi peradaban dalam konteks kekinian disampaikan Dr H Najahan Musyafak, MA selaku advisory dari ABBA. Menurutnya Masjidil Haram adalah entitas spiritual dengan akar historis yang panjang.

Tonggak yang menjadi penanda peradaban yang masih kukuh hingga kini adalah episentrum sekaligus magnet. Salah satu magnitude yang tumbuh mengiringi aktivitas spiritual adalah metamorfosa Kawasan Masjidil Haraam itu sendiri. Di sini konfigurasi berbagai spirit bertemu dalam kristalisasi yang elok.

Tamu Allah dalam kuantitas yang jumbo adalah peluang dengan segala narasi positif ketika dimaknakan akvitas niaga, atau bisnis Fakta itulah, kini sentuhan binis tumbuh dengan balutan kompetisi, meski pemerintah Arab Saudi tetap melegacykan rambu rambu agar tidak menodai makna substantif Masjidil Haram dengan Baitulloh di dalamnya.

10 hotel mewah berdiri menghadirkan nuansa akulturasi dan kristalisasi spiritual yang hidup. Hidup artinya ibadah adalah laku yang tidak bisa steril dari merelasikan nafas dan budaya yang ada. Namun esensi ibadah tidak lantas terdistorsi oleh hal hal yang bersifat material dengan kalkulasi ekonomi.

Swissotel Al Maqam Makkah menjadi salah satu hotel bintang lima yang lokasinya bersebelahan dengan Ka’bah suci dan memiliki akses langsung ke Masjidil Haram. Tercatat, hotel ini memiliki lebih dari 1.600 kamar yang menyajikan pemandangan langsung ke Ka’bah.

Hilton Makkah Convention Hotel Hotel bintang lima  ini memiliki 700 kamar, termasuk tipe kamar khusus keluarga, hingga suite eksekutif. Berikutnya ada Jabal Omar Hyatt Regency Makkah. Berada di Jalan Ibrahim Al Khalil, hotel bintang lima ini menawarkan banyak hal menarik bagi para peziarah maupun wisatawan.

Kemudian ada lagi, Pullman ZamZam Makkah Pullman ZamZam Makkah merupakan hotel bintang lima yang terletak di kompleks Abraj Al Bait. Hotel ini juga berbatasan langsung dengan Masjidil Haram karena menghadap langsung ke Gerbang Raja Abdul Aziz.

Tak kalah bergengsi adalah Fairmont Makkah Clock Royal Tower Hotel. Fasilitas mewah ini lokasinya telak di pusat peribadan kaum muslim.

Kemudian masih di tempat yang berdekat adalah Fairmont Makkah Clock Royal Tower. Lokasi hotel bintang lima ini hanya beberapa langkah dari berbagai situs suci muslim di sekitarnya. Fairmont Makkah memiliki 1000 kamar, termasuk kamar khusus, seperti keluarga juga tamu tamu VIP.

Pemandangan Khas Makkah

Masjidil Haram dengan volume kegiatan spiritual yang sangat padat, apalagi umroh dan haji memerlukan daya tahan fisik yang tinggi menghadirkan perluang yang lain, seperti hotel, dan kebutuhan penunjang lain. Motif motif itulah yang menurut sejumlah analis menjadi magnet bisnis.

Raffless Makkah Palace Berada di kompleks Abraj Al Bait, Raffless Makkah Palace menyajikan pemandangan indah karena letaknya yang menghadap Masjidil Haram. Hotel ini menawarkan kamar-kamar luas dengan pemandangan dan akses istimewa ke Masjidil Haram.

Dar Al Tawhid Intercontinental Makkah juga terletak di depan Masjidil Haram. Artinya  hotel ini juga menjadi pilihan mereka yang ingin beribadah baik untuk umroh atau pun haji.

Kemudian hotel yang memberikan stimulus, yakni karena akses superdeket dengan Masjidil Haram adalah Conrad Makkah. Berada di jantung kota, hotel ini hanya berjarak beberapa langkah dari Masjidil Haram.

Narasi tentang penginapan dan hotel di Masjidil Haram adalah nukilan yang perlu menjadi inspirasi bagi kita. Menurut Jumadi Sastradihardja, umroh dan haji merupakan ibadah yang perlu ditopang dengan kesiapan fisik prima. Aspek aspek di atas perlu menjadi pemahaman dua arah, khususnya calon jamaah.

ABBA menyadarii ikhtiar yang perlu diberikan kepada tamu Allah, menyangkut aspek ini. ‘’20 tahun menjalani aktivitas ini, catatan catatan di atas benar benar menjadi perhatian khusus bagi ABBA,” ujar Jumadi. (bersambung)