Perwakilan Indonesia Serang Balik Vanuatu

Perwakilan Tetap Indonesia di PBB mengkritik balik Vanuatu yang kembali menyerang Indonesia dengan dugaan pelanggaran HAM di Papua.


Dalam rekaman video Sidang Umum PBB dikanal YouTube Kementerian Luar Negeri, Sekretaris Ketiga Perwakilan Tetap RI di New York, Sindy Nur Fitry, menegaskan bahwa ia menggunakan hak jawab Indonesia atas pernyataan Vanuatu yang menurutnya sangat mengusik kedaulatan negara lain.

"Saya terkejut bahwa Vanuatu terus menerus menggunakan forum yang mulia ini. Vanuatu terus melakukan agresi dengan maksud tercela dan motif politik untuk melawan Indonesia," ujar Sindy, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.

Mengenai tuduhan pelanggaran HAM, Sindy mengatakan pada kenyataannya HAM versi mereka diputarbalikkan demi untuk membuat dunia terkesan tentang kekhawatiran terhadap isu HAM.

Sindy pun menyinggung fakta bahwa sementara Vanuatu kerap meluncurkan tuduhan tak berdasar untuk menyerang pemerintahan Indonesia, di saat bersamaan Vanuatu juga menutup mata atas kekejaman yang dilakukan kelompok separatis yang membunuh para guru, pekerja kesehatan dan petugas keamanan.

"Ketika para guru dibantai tanpa belas kasihan, mengapa Vanuatu memilih diam?" kata Sindy.

"Vanuatu justru membela separatisme dengan kedok keprihatinan HAM yang dibuat-buat," lanjut Sindy.

KKB telah membantai orang-orang yang sesungguhnya mendedikasikan hidup mereka bagi masyarakat Papua.

Indonesia merupakan negara majemuk dengan demokrasi yang nyata dan hormat terhadap aturan hukum, praktik pemerintahan yang baik serta keadilan sosial, tegas Sindy. Indonesia selalu berkomitmen untuk mendorong sikap menghormati dan melindungi HAM.

Pernyataan Indonesia melalui Sekretaris Ketiga Perwakilan Tetap RI di New York ini merupakan tanggapan atas pernyataan Perdana Menteri Republik Vanuatu, Bob Loughman, yang meminta Komisaris HAM PBB untuk datang mengecek kondisi di Papua Barat.

Loughman menyatakan di wilayah Pasifik masih ada daerah-daerah yang masih berjuang untuk menentukan nasib mereka sendiri dan pelanggrana HAM kerap terjadi. Pidatonya itu menyasar pada Indonesia.

Tahun lalu, Bob Loughman juga melemparkan tuduhan yang sama persis.