Petugas Gabungan Di Lokasi Longsor Petungkriyono Terkendala Akses Sulit Dan Cuaca Buruk

Petugas Gabungan Terus Mengusahakan Proses Evakuasi Di Lokasi Bencana Tanah Longsor Desa Kasimpar, Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan Segera Selesai. Istimew
Petugas Gabungan Terus Mengusahakan Proses Evakuasi Di Lokasi Bencana Tanah Longsor Desa Kasimpar, Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan Segera Selesai. Istimew

Pekalongan - Personel gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI-POLRI, Basarnas, dan relawan terus mengupayakan evakuasi pencarian korban di lokasi tanah longsor, Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, yang terjadi Senin (20/01) dapat segera selesai. 


Kepala Pelaksana BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursari Penanggungan, menyatakan kendala dihadapi dalam proses pencarian di lokasi, petugas kesulitan akses medan sulit dan cuaca buruk. 

"Kesulitan akses menuju lokasi evakuasi dan juga karena kondisi hujan yang terjadi. Sehingga selama proses evakuasi, kami melihat situasi dan kondisi," terang Bergas, Kamis (23/01). 

Sampai dengan Kamis (23/01), berdasarkan data BPBD, jumlah korban bencana tanah longsor dan banjir di Desa Kasimpar, Petungkriyono, bertambah menjadi 21 orang meninggal dunia. 

Hingga saat ini, Bergas menjelaskan, kendala medan sulit masih menghambat petugas dalam melakukan evakuasi. 

"Bersama rekan-rekan gabungan Basarnas di lokasi, dalam melakukan proses pencarian dimulai dari lokasi-lokasi yang memungkinkan dahulu," jelas Bergas. 

Menurut Bergas, kendala medan berat dan cuaca diupayakan tidak menghambat proses pencarian di lokasi. Pihaknya beserta seluruh personel dan relawan terlibat akan berusaha menyelesaikan evakuasi segera dan cepat. 

"Kita dalam proses membutuhkan dukungan alat berat, dan sampai sekarang kondisinya masih sulit terkendala medan berat. Tetapi petugas tetap terus berusaha melakukan pencarian. Dengan kondisi saat ini, harus dilakukan segera dan cepat. Cuaca tidak menentu sangat menghambat dan kita kejar-kejaran dengan cuaca," katanya. 

Selain mengandalkan alat berat, Bergas mengatakan, proses evakuasi secara manual akan dimaksimalkan di lokasi-lokasi sulit tetapi mempertimbangkan kondisi cuaca dan risiko medan yang dihadapi. 

"Kami usahakan proses evakuasi secara manual dan dengan menggunakan alat berat segera selesai. Segala kendala dihadapi akan kita upayakan tertangani," ucap Bergas.