Terkait kemungkinan tidak ada lagi penambahan jumlah kursi di DPRD Salatiga, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Salatiga tidak dapat berbuat banyak.
- KPU Sengaja Bikin Silon Bermasalah
- PPP Targetkan Kenaikan Kursi Hingga 30 Persen di Batang hingga Pemalang
- Dua Pasien Omicron Meninggal, Puan Maharani Desak Pemerintah Kebut Vaksinasi
Baca Juga
Ketua DPD PKS Kota Salatiga Latif Nahari mengaku akan menghormati apa yang menjadi keputusan KPU Kota Salatiga
"Menghormati (keputusan KPU Salatiga), walaupun sebenarnya masih berharap ada penambahan jumlah kursi di DPRD menjadi 30. Sehingga, mari jadikan keputusan KPU komitmen bersama," kata Latif Nahari di Salatiga, Senin (28/11).
Kalau kemudian ada penataan regulasi yang lebih fleksibel sehingga mungkin banyak penduduk Salatiga yang belum terdaftar akan masuk.
Namun yang jadi persoalan memang atur KPU pusat menyebutkan jika data penduduk Indonesia yang didata pada semester pertama tahun 2022.
KPU Kota Salatiga juga telah menjelaskan tahapannya dan telah bekerja, bahwa semua diatur KPU pusat.
"Permasalahan ini adalah regulasi. Jadi kami berharap ada penataan regulasi yang lebih fleksibel. Sehingga banyak penduduk yang belum terdata. Namun kami menyadari KPU telah menjelaskan secara detail regulasi yang digunakan seperti apa," akunya.
Sebagai partai politik peserta Pemilu 2024, PKS akan menghormati apa pun keputusan. Walaupun sebenarnya memiliki harapan ada kenaikan jumlah kursi di Pemilukada 2024 mendatang.
- Peduli SDM Santri, Jokowi Akan Bangun Ribuan BLK Di Ponpes
- Demokrat: Megawati Penghalang Penyidikan Kudatuli
- Besok Tujuh Parpol Setor Bakal Caleg Ke KPU