Polres Jamin Keamanan Siswi Papua Yang Sedang Belajar Di Kebumen

Polres Kebumen menjamin keamanan dan kenyamanan pelajar asal Papua yang tengah menempuh pendidikan di Kebumen.


"Kami pastikan adik-adik dari Papua yang sedang belajar di Kebumen aman. Semua merasa aman dan nyaman sehingga bisa menempuh pendidikan dengan tenang," jelas AKBP Robertho Pardede didampingi Ketua Bhayangkari Cabang Kebumen Ny. Joise Pardede disela-sela tatap muka pejabat Polres Kebumen dan Bhayangkari bersama dengan pelajar SMA Negeri 1 Karanganyar asal Papua, Rabu (28/8) sore.

Kepada para siswi asal Papua dan pengurus SMA Negeri 1 Karanganyar, di akhir kegiatan, Kapolres Kebumen memberikan tali asih sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan di Kebumen.

Para pelajar dari Papua total ada empat siswi. Mereka tengah sedang mengikuti program "Afirmasi Pendidikan Menengah" dan kini masih duduk di kelas 10 SMA di SMA Negeri 1 Karanganyar.

Tentang adanya isu yang berkembang, yang menyebabkan kerusuhan di Surabaya dan Malang antara mahasiswa Papua dengan ormas, AKBP Robertho Pardede mengatakan agar para pelajar  Papua di Kebumen tidak terpengaruh dan tetap fokus kepada pendidikannya.

Eko Sutanto Kepala Sekolah Negeri 1 Karanganyar mengatakan, siswa Papua yang menempuh belajar di sekolahnya saat ini adalah angkatan ke-7.

"Yang kemarin lulus sekarang sudah pulang (ke Papua), ada juga yang kuliah. Sedangkan setiap tahunnya kita mendapatkan siswa dari Papua," jelasnya.

Menurut Eko Sutanto, para pelajar Papua yang menempuh pendidikan di sekolahnya semua berjalan normal.

"Di sini memang tidak ada apa-apa, aman. Bergaul dengan teman-temannya juga tidak ada masalah, tidak ada konflik," ungkapnya.

Afirmasi Pendidikan Menengah asal Papua dididik di tiap-tiap Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Jadi, bukan hanya di Kabupaten Kebumen saja yang mendidik siswa asal Papua.

Polda Jawa Tengah melalui Polres jajaran ikut andil, memastikan para pelajar aman saat menempuh pendidikan di Jawa Tengah.

Empat siswi yang sedang belajar di Kebumen adalah Mariana Dewilbe Balagaize  siswi asal Ilwayab Kabupaten Merauke Provinsi Paupua, Yohana Germanar siswi asal Kecamatan Merauke Kabupaten Merauke Provinsi Paupua, Jireh Dogomo siswi asal Papua dan Leoni Bame siswi asal Kecamatan Mare Kabupaten Maybart Provinsi Papua Barat.