Polres Pati Bekuk Dua Buronan Pelaku Pengeroyokan di Kedungwinong

Kapolres Pati Kombes Pol memimpin langsung strategi penangkapan terhadap pelaku pengeroyokan. Foto: Istimewa/RMOLJateng
Kapolres Pati Kombes Pol memimpin langsung strategi penangkapan terhadap pelaku pengeroyokan. Foto: Istimewa/RMOLJateng

Kerja keras jajaran Polres Pati mengejar dua buron tersangka pelaku pengeroyokan yang menyebabkan satu orang meninggal dan satu lainnya menderita luka di Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo, medio September 2024, akhirnya membuahkan hasil.

Dua tersangka bethasil di tangkap. Keduanya adalah, adalah IW (20) yang di bekuk di Palembang dan AS (23) yang di tangkap di Jakarta. Sebelumnya Polres Pati telah menangkap dua tersangka. 

Beberapa hari lalu, sekitar seratus warga Sukolilo menggelar aksi demo di Mapolres Pati. Warga menuntut agar pelaku utama pengeroyokan brutal di Kedungwinong segera di tangkap. 

Saat ini masih ada dua pelaku yang masih buron. Petugas agak mengalami kesulitan menangkap dua tersangka, karena mereka sering berpindah-pindah. Petugas telah berhasil mengendus keberadaan dua tersangka, mereka bersembunyi di daerah Bali.

Korban meninggal dalam aksi pengeroyokan di Desa Kedungwinong bersamaan dengan acara meron adalah Damas Adi Saputro (22). Damas meninggal beberapa saat setelah di rawat di Puskesmas Sukolilo. 

Sedang temannya bernama Helmi Saputra (21), menderita luka cukup parah. Aksi pengeroyokan terjadi  di lapangan Desa Kedungwinong, Sukolilo, Pati pada Kamis, 12 September 2024. 

Entah apa yang terjadi, keduanya dikeroyok. Keduanya ditemukan dalam kondisi luka-luka di area parkir pasar malam. Meskipun sempat dilarikan ke Puskesmas Sukolilo, nyawa Damas tidak tertolong.

Kasat Reskrim Polresta Pati AKP Heri Dwi Utomo ketika dikonfirmasi membenarkan dua pelaku telah berhasil ditangkap.  

”Selama dua minggu penyelidikan di Palembang, kami berhasil menangkap tersangka IW. Di Jakarta, penyelidikan selama satu minggu juga membuahkan hasil dengan menangkap tersangka AS (23). Upaya penangkapan di wilayah lain masih terus kami lakukan,” ungkap AKP Heri Dwi Utomo. 

AKP Heri menambahkan, penyelidikan di Bali telah berlangsung dua minggu. Namun pelaku belum berhasil ditemukan karena sering berpindah dan memiliki banyak tempat persembunyian.

"Kami akan terus berupaya mengejar pelaku utama. Dan kami optimis akan menangkap semua pelaku dan memastikan keadilan ditegakkan,” tegas AKP Heri Dwi Utomo.