Polres Semarang Ungkap Motif Penyerangan di Exit Tol Ungaran

Penyidik Sat Reskrim Polres Semarang mengungkap motif penyerangan sejumlah pemuda di Exit Tol Ungaran di awal bulan Ramadan.


Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Kresnawan Hussein SIK. MA.,

motif dari para tersangka melakukan penyerangan dikarenakan pengaruh minuman alkohol.

"Selain pengaruh miras, para pelaku membawa senjata tajam untuk berjaga jaga dan membawa bendera bertuliskan "Semarang Gangster" untuk mencari jati diri kepada pengguna jalan," ungkap AKP Kresnawan Hussein SIK. MA., di Mapolres Semarang, Selasa (4/4).

Sebelumnya, Polres Semarang berhasil mengamankan 4 dari 5 orang tersangka. Untuk seorang tersangka  berinisial S masih dalam pengejaran sedangkan dari ke 5 tersangka tersebut mendapati 3 orang masih dibawah umur.

Didampingi Kaur Bin Ops Iptu Sudaryo SH., Kasi Humas Iptu Pri Handayani SH., dan Kanit 1 Sat reskrim Ipda Ray Alvis  STrK., dalam keteranganya, AKP Hussein menyampaikan pelaku penyerangan dengan TKP Exit Tol Ungaran atau di depan toko mainan Dyno Toys pada 26 Maret 2023 Silam.

"Sedangkan untuk 3 tersangka lainnya yaitu DF, ES dan KC  tidak bisa kami hadirkan karena masih dibawah umur yaitu 17 Th untuk DF sedangkan ES dan KC 16 Th. Sedangkan untuk saudara S yang sedang kami kejar, menurut info tersangka yang sudah amankan berusia sekitar 18 hingga 19 th," terangnya.

Seluruh tersangka baik yang dewasa maupun dibawah saat ini, telah dilakukan penahanan. Namun ada perbedaan perlakuan kepada tersangka dewasa maupun tersangka dibawah umur.

"Kapada tersangka dewasa kami kenakan Pasal 170 KUHP, sedangkan untuk tersangka dibawah umur sama kami kenakan Pasal 170 dengan perlakuan yang berbeda disesuaikan dengan undang undang atau sistem peradilan anak sesuai tertuang pada UU Republik Indonesia No. 11 Tahun 2012 tentang sistem Peradilan Pidana Anak," sebutnya.

Sementara, salah satu tersangka AP membenarkan motif penyerangan dilakukannya bersama sejumlah temannya.

"Saya ikut emosi karena melihat korban tidak memberikan rokok saat saudara DF meminta rokok kepada korban," ujar AP.

Ditambah lagi setelah ia dan teman teman yang lain habis mengkonsumi miras berjenis tuak.

"Untuk bendera serta yang membeli atau mendapatkan senjata tajam merupakan milik DF," ujarnya.