Perpindahan pedagang Pasar Johar dari Relokasi di kawasan MAJT ke Pasar Johar Cagar Budaya (Tengah dan Utara) yang telah direvitalisasi usai kebakaran beberapa tahun silam, harus mundur.
- Pemkot Semarang Berikan Bantuan Hibah dan Bisyaroh
- Wali Kota Semarang Usulkan Pengaturan Izin Tenaga Kerja Asing ke DPRD
- Pelaku Perjalanan Jadi Penyumbang Bertambahnya Kasus Covid-19 di Semarang
Baca Juga
Pasalnya, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, sempat menargetkan perpindahan pedagang Pasar johar pada bulan Juli ini, usai semua pendataan yang dilakukan Dinas Perdagangan Kota Semarang selesai.
Namun sejak awal Juli justru kasus Covid-19 di kota Semarang mengalami lonjakan yang sangat signifikan. Ditambah lagi beberapa petugas dari Disdag turut terpapar dan menjalani masa isolasi.
"Mimpi kita Johar bisa masuk Juli , namun karena ada beberapa hal serta kendala termasuk naiknya angka Covid-19 dan penerapan PPKM dipastikan mundur. Belum lama ini di Disdag banyak yang terpapar, mulai jumlahnya puluhan. Kumpul-kumpul nggak boleh, kalau zoom meeting pedagang banyak yang nggak paham," kata Hendi, sapaan akrabnya, Senin (26/7).
Menimbang dari hal tersebut, perpindahan pedagang akan mundur dan disesuaikan dengan kondisi yang ada di lapangan. Hendi menyebut kemungkinan perpindahan bisa dilakukan pada bulan Agustus.
"Kalau bulan ini, saya rasa ngga bisa. Mungkin mundur sampai situasinya agak ringan dan angka Covid-19 melandai, baru kita akan berkoordinasi," pungkasnya.
- Perkuat SPBE, Pemkot Semarang Gandeng Google dan Extremax
- Pemkot Semarang Bakal Lakukan Pembenahan Pasar Penggaron Selesai Sebelum Ramadhan
- Walikota Semarang Dorong Masyarakat Jalankan Pola Hidup Sehat