Prabowo Buka Pintu untuk Perindo Gabung Koalisi Besar

Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mendatangi kediaman Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2023). 


Hary Tanoesoedibjo tampak didampingi sejumlah petinggi Perindo, di antaranya Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, Ketua Harian Nasional Partai Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi, Wakil Ketua Umum Partai Perindo Ferry Kurnia dan sejumlah petinggi Perindo lainnya.

Sebagai tuan rumah, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga didampingi sejumlah petinggi partai Gerindra. 

Hadir di lokasi Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Harian Sufmi Dasco Ahmad, Anggota Dewan Pengarah Andre Rosiade hingga Ketua Umum Tidar Rahayu Saraswati.

Prabowo menyebut Gerindra dan Perindo memiliki kesamaan visi dan kesamaan nilai. Oleh karena itu pembicaraan antara Perindo dan Gerindra akan dilakukan terus dan dijadwalkan di waktu berikutnya.

"Kita bersepakat akan lebih dalam lagi pembicaraan ke depan, supaya ada kerja sama politik untuk kepentingan bangsa dan rakyat," kata Prabowo.

Prabowo juga mengatakan jika Perindo tertarik bergabung ke dalam koalisi, maka dirinya akan meyakinkan mitra koalisi yang lain.

"Kami terbuka untuk Perindo, jika mau dukung atau mau bergabung dalam koalisi yang besar, maka kami akan yakinkan dan bicarakan dengan rekan-rekan koalisi kami yang sudah di dalam," ajak Prabowo.

Adapun Hary mengamini ajakan Prabowo. Dia mengatakan topik pertemuan itu adalah soal peluang kerja sama politik antara Perindo dan Gerindra.

"Ya tadi bicara dan penjajakan bagaimana peluang kerja sama secara politik untuk bangsa dan negara," ujar Hary.

Ketua Umum Partai Perindo itu juga mengatakan, selain pembicaraan mengenai peluang kerja sama, pertemuan itu juga bertujuan untuk memperkenalkan jajaran pengurus partainya kepada Prabowo. 

Kata Hary, imbas pemekaran organisasi, kini banyak wajah baru yang menjadi pengurus di Perindo.

"Memang benar kata beliau (Prabowo). Kami juga memperkenalkan jajaran pengurus dan pimpinan partai perindo yang kini banyak wajah baru," tuturnya.

Dengan terbentuknya koalisi besar, sejumlah pihak menganggap koalisi tersebut akan mengalami kesulitan dalam menentukan Capres dan Cawapresnya. Di tempat yang sama, Sekjen Partai Gerindra menepis anggapan tersebut.

“Saya kira tidak akan alot pembahasannya. Sebab semua partai memiliki pandangan yang sama. Negara ini negara yang besar, ada 270 juta rakyat yang harus diurus, ada banyak problem dan tantangan kebangsaan yang harus diselesaikan bersama,” kata Muzani.

Saat disinggung soal PKB yang tampaknya belum mau menerima koalisi besar, Muzani menegaskan bahwa PKB juga memiliki pemikiran yang sama.

“Saya kira PKB juga memiliki pemikiran yang sama. Bahwa yang terpenting adalah bagaimana menyelesaikan seluruh problem dan tantangan kebangsaan. Selain itu pemilu juga harus berjalan dengan baik dan lancar. Karena semakin besar koalisinya, maka rakyat akan semakin mudah menitipkan masa depan bangsa ini,” tegasnya.

Diketahui sebelumnya terjadi pertemuan antara Presiden Jokowi dan sejumlah pimpinan partai dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri dari Gerindra dan PKB, serta Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN dan PPP. 

Jokowi berpandangan bersatunya kedua koalisi tersebut sangat cocok dan tepat.

“Cocok! Saya hanya bilang cocok, tapi kembali lagi ke kebijakan Ketua Umum partai masing-masing,” kata Presiden Jokowi di DPP PAN, Minggu (2/4/2023).