Presiden Jokowi Serahkan 2.000 Sertifikat Tanah dan Bansos Cadangan Pangan

Presiden Joko Widodo menyerahkan sertifikat tanah kepada warga di Cilacap dan sekitarnya
Presiden Joko Widodo menyerahkan sertifikat tanah kepada warga di Cilacap dan sekitarnya

Presiden Joko Widodo menyerahkan 2.000 sertifikat tanah untuk rakyat pada Selasa, (2/1/2024) di Gedung Tenis Indoor Premium Pertamina, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Presiden Jokowi menyampaikan bahwa sertifikat yang diberikan merupakan bukti secara hukum atas tanah yang dimiliki.


“Di sini juga ada semuanya nama pemegang haknya siapa, ibu siapa atau bapak siapa, luasnya ada disini, semuanya ada, enggak bisa lagi digugat-gugat karena sudah pegang yang namanya tanda bukti hak atas tanah yang namanya sertifikat,” ujarnya.

Selain menyerahkan sertifikat, Presiden RI Joko Widodo juga memastikan ketersediaan pangan, dan memberikan bantuan sosial kepada warga setempat. Peninjauan ketersediaan pangan dilakukan Presiden di Gudang Bulog Gumilir, Kabupaten Cilacap, Selasa (2/1/2024). Selain mengecek stok beras yang ada di gudang, Presiden juga menyapa dan berdialog, dengan para penerima bantuan.

Bantuan cadangan pangan pemerintah yang dibagikan berupa paket sembako, berisi beras 10 kilogram, gula pasir, minyak goreng, teh, roti, dan bahan pangan lainnya. Bantuan diberikan kepada sekitar 1.000 keluarga pemerima manfaat (KPM), dari berbagai daerah di Kabupaten Cilacap.

“Bantuan ini untuk periode Januari. Kalau nanti APBN mencukupi, bantuan untuk Februari, Maret, dan April akan berlanjut,” ujar Jokowi.

Warga Desa Gumilir, Rokhimah, mengaku senang mendapat bantuan beras dan bahan pangan dari pemerintah. Terlebih, istri nelayan itu juga berhasil membawa pulang sepeda hadiah dari Presiden Jokowi, karena hafal Pancasila.

“Saya sangat senang sampai tubuh gemetaran. Dapat paket sembako dari pemerintah, dan sepeda dari Pak Presiden Jokowi,” ujar Rokhimah.

Ia berharap, bantuan paket sembako dari pemerintah terus berlanjut, untuk membantu meringankan beban rumah tangga. Sebab, bagi warga tidak mampu, bantuan tersebut dinilai membantu kebutuhan sehari-hari. “Suami saya sehari-hari sebagai nelayan. Sekarang tidak berangkat melaut karena gelombang sedang tinggi. Jadi bantuan ini sangat membantu keluarga kami,” ucapnya.