PSHT Sukoharjo Sepakat Jaga Pemilu Damai

Ujian kenaikan tingkat anggota PSHT Sukoharjo dari sabuk jambon menjadi sabuk hijau di lapangan desa Majasto Tawangsari Sukoharjo. Dok.RMOLJateng
Ujian kenaikan tingkat anggota PSHT Sukoharjo dari sabuk jambon menjadi sabuk hijau di lapangan desa Majasto Tawangsari Sukoharjo. Dok.RMOLJateng

Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sukoharjo sepakat untuk ikut serta menjaga Pemilu Damai 2024.


Ikrar itu disampaikan dalam ujian kenaikan tingkat sabuk jambon (merah muda) ke sabuk hijau, di lapangan Majasto, Tawangsari, Sukoharjo, Minggu (28/1).

Ketua Dewan Pertimbangan PSHT cabang Sukoharjo, Wiyono mengatakan, PSHT dalam pesta demokrasi akan netral dan tidak mencampuradukkan dengan dunia politik.

"PSHT netral tidak masuk politik, kami murni berolah raga dan berbudaya yang tujuannya membentuk karakter tangguh menuju kesempurnaan hidup," ungkap Wiyono. 

Karena itu, dalam berpolitik, Wiyono membebaskan anggota dengan pilihan masing-masing dan dipastikan menjadi pilihan pribadi masing masing. 

"Kami melarang penggunaan atribut PSHT saat anggota berpolitik, itu ranah pribadi masing-masing," tegas Wiyono.

Sementara itu, Wakapolres Sukoharjo Kompol Pariastutik yang ikut hadir mendukung kegiatan positif anak muda seperti anggota PSHT yang bertujuan membentuk karakter dan jiwa yang tangguh. Baik dari sisi olah raga silat maupun kegiatan kebudayaan. 

"Kami berharap anak muda anggota PSHT ikut berperan dalam mewujudkan pemilu damai. Caranya dalam berperilaku tidak menggunakan knalpot brong saat ikut kampanye maupun bijaksana dalam menyikapi berita negatif atau hoaks, jangan sampai memicu permusuhan atau perkelahian," ungkap Kompol Pariastutik.

Kapten Inf Suroso dari Kodim 0726/Sukoharjo menambahkan pihaknya mendukung kegiatan PSHT yang nantinya akan membentuk jiwa tangguh, karena hal itu menjadi modal nasionalisme dan bela negara.

"Bila pemuda kita berkarakter tangguh bisa menjadi modal dasar untuk menjaga NKRI dan memajukan bangsa, kami mendukung kegiatan positif ini. Terlebih PSHT merupakan organisasi resmi yang tergabung dalam IPSI (Ikatan pencak silat Indonesia)," pungkasnya. 

Diketahui, dalam ujian kenaikan tingkat diikuti 865 anggota dari 12 ranting yang ada di Kabupaten Sukoharjo.

Hadir pula anggota senior sabuk putih dan para pelatih, pengurus dan penasehat PSHT cabang Sukoharjo.

"Event kenaikan tingkat ini rutin dilakukan 3 sampai 4 kali dalam satu tahun, kali ini diikuti 865 anggota putra dan putri." Ungkap Setyo Budi, Ketua Panitia kenaikan tingkat sabuk hijau, disela acara.

Ujian kenaikan tingkat diawali dengan upacara pembekalan, lalu long march sejauh 5 km, kemudian materi ujian gerakan silat.

Diketahui butuh waktu selama 4 bulan untuk naik tingkat dari sabuk jambon menjadi sabuk hijau.