Belasan siswa SMA Masehi 2 PSAK Semarang, menjadi korban penipuan dan pencurian dengan modus Event Organizer (EO) abal abal.
- Direktur Jampidsus: MKAR Tersangkut Dalam Mufakat Jahat Korupsi Pertamina
- Pukul Mobil, ODGJ di Lampu Merah Diciduk Satpol PP Semarang
- Seorang Anak Perempuan Diduga Disekap Kakek di Purbalingga
Baca Juga
Sebanyak 10 siswa SMA Masehi 2, mengalami nasib sial lantaran tertipu seseorang yang mengaku bernama Irawan dari Glory Entertainment yang mengajak menjadi peserta pentas seni yang akan digelar di Kodam IV/Diponegoro, pada Sabtu (20/5).
Kepala SMA Masehi 2, Netty, mengatakan, pada hari Selasa (16/5), pelaku menghubungi pihak sekolah untuk mengirimkan 12 siswanya.
"Pada Selasa itu, pelaku WA, kemudian datang langsung ke sekolah. Pelaku ngaku dari Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Semarang, nyari 12 siswa untuk mengikuti acara pentas seni di lapangan Kodam IV. Untuk pakaian, makeup, dan makan, sudah disediakan dari EO," kata Netty, Jumat (19/5).
Netty menambahkan, 10 siswa tersebut kemudian diminta mengisi biodata.
"Kemudian hari Rabu (17/5), pelaku datang lagi dan mengajak para siswa tersebut untuk latihan di salah satu ruang sekolah. Pada Kamis (18/5), ternyata pelaku ngajak para siswa untuk berlatih, padahal kemarin libur. Karena untuk pentas, saya persilakan," tambah Netty.
Namun, Netty tidak mengetahui kalau para siswanya tersebut diajak ke sebuah salon, untuk dimakeup lengkap dengan kostum.
"Ternyata Kamis itu anak-anak diajak ke salon di daerah Kedungmundu, dirias lengkap dengan kostumnya," kata Netty.
Salah seorang siswa yang menjadi korban, Bagas Adi Nugroho, mengatakan, pelaku membawa kabur HP dan motornya.
"Saat dibawa ke salon kan pelaku tidak bawa motor. Kita naik mobil dari Pak Irawan itu. Dari salon kemudian kita ke Kodam, ternyata gak ada acara apa-apa. Pak Irawan juga gak datang," ujar Bagas.
Sadar telah menjadi korban penipuan, para siswa kemudian mengadu ke pihak sekolah. Atas kejadian tersebut, total kerugian yang dialami para siswa yakni 11 unit HP, Uang Jutaan Rupiah dan beberapa perhiasan emas.
"Sebelum berangkat ke salon, semua barang berharga seperti HP, dompet, perhiasan diminta pelaku dikumpulkan dalam satu tas. Dan tas itu kemudian dibawa pelaku," pungkas Kepala SMA Masehi 2.
Hingga saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan Tim Unit Pidum Satreskrim Polrestabes Semarang.
- Diburu Tim Gabungan, Polisi Perintahkan Pelaku Pembunuhan Menyerahkan Diri
- eledah Kantor Bupati Penajam Paser Utama, KPK Amankan Bukti Dokumen Proyek hingga Transaksi Keuangan
- Ibu Aniaya Anak di Brebes Didorong Bisikian Gaib