Puluhan ulama Jawa Tengah mendoakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur, Taj Yasin di akhir masa jabatannya.
- Hasil C1, Lilis-Zaeni Ungguli Cabup Petahana di Desa Wadasmalang
- Ganjaran Buruh Berjuang Bekali Kaum Buruh Pelatihan Medsos Untuk Tingkatkan Bisnis
- Gubernur Jateng Pastikan Pengecekan Keamanan Jalur Kereta Segera Tuntas
Baca Juga
"Kami menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang dibangun selama ini," kata Ketua Yayasan Wahid Hasyim Semarang, Noor Ahmad, dalam keterangannya, Rabu (30/8).
Keduanya didoakan para ulama dalam kegiatan Maulid Diba Majelis Silaturahmi Masyayih Nahdlatul Ulama di Masjid Kampus Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang.
Ia juga mendoakan agar cita-cita sedang dibangun Ganjar dikabulkan dan dimudahkan Allah SWT. Noor Achmad tidak menyinggung sama sekali posisi Ganjar merupakan Calon Presiden RI diusung PDI P.
Selain Ganjar, Noor Achmad ini juga mengajak untuk mendoakan Wagub Jateng, Gus Taj Yasin Maimoen dan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
“Kita doakan agar Gus Yasin sukses Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mewakili Jawa Tengah. Demikian pula Mbak Ita dimudahkan mencapai cita-citanya,” kata Noor Achmad yang juga Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI itu.
Ia menjelaskan, selama dua periode memimpin Jawa Tengah, sejak 23 Agustus 2013, Ganjar Pranowo telah memberikan banyak prestasi dan berhasil memajukan Jawa Tengah.
Selain mendoakan para pejabat, Noor Ahmad menyebut sengaja mengundang para ulama untuk merayakan tasyakuran Fakultas Kedokteran Unwahas yang berhasil mendapat predikat terbaik.
“Syukur yang sama juga karena pernikahan dengan Dr. Hj Nur Kusuma Dewi sudah mencapai 37 tahun. Pokoknya disyukuri semua karena berbagai kenikmatan yang diterima keluarga kami," jelasnya.
Sesepuh Kota Semarang, Ahmad Darodji menjelaskan, selama Gubernur Ganjar Pranowo dan Gus Yasin memimpin Jateng, kedekatan dengan ulama dan kampus perguruan tinggi sangat terasa.
“Yang jelas capaian zakat di Jateng menjadi percontohan tingkat nasional,” kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng itu.
Kiai Darodji menjelaskan, Maulid Diba di Semarang sangat berbeda dengan di tempat lain. Sebab yang membaca semua guru besar, profesor dan doktor dari berbagai kampus perguruan tinggi di Kota Semarang.
Wagub Jateng, Gus Yasin merasa gembira karena doa dipanjatkan para ulama dan kiai di Jateng diawali dengan membaca Maulid Diba.
“Guru-guru saya juga mengajarkan Maulid Diba tidak hanya dibaca bulan Maulid atau kelahiran Rasulullah tetapi dibaca untuk menyertai doa dalam berbagai hajat kehidupan," katanya.
- Hasil C1, Lilis-Zaeni Ungguli Cabup Petahana di Desa Wadasmalang
- Matematika Pilgub Jateng 2024, Lutfi, Daryono, atau Hendy
- Ganjar Targetkan Minimal 70 Persen Suara di Yogyakarta