Punya Mesin Politik Handal, Airlangga Pantas Dampingi Jokowi

Kapasitas kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sudah teruji. Airlangga yang mengambil alih pucuk pimpinan Golkar di tengah badai konflik internal berhasil membawa partai beringin berjaya di Pilkada Serentak 2018.


Pengamat politik Universitas Airlangga, Fahrul Muzaqqi mengatakan bahwa Menteri Perindustran itu mampu menguatkan kembali basis dan pondasi partai dan menjaga stabilitas organisasi.

Keberhasilan Airlangga itu, yakin Fahrul, akan berbanding lurus dengan kekuatan dukungan dari akar rumput kepadanya. Dia juga memiliki keyakinan mesin Golkar akan bergerak optimal jika Airlangga diusung koalisi menjadi pendamping Joko Widodo di Pilpres 2019.

"Selain stabilitas organisasi, Airlangga Hartarto juga memiliki nilai plus dari segi mesin politik Golkar di tataran akar rumput yang memiliki dukungan solid," jelasnya dalam diskusi bertajuk 'Partai Golkar dan Konfigurasi Politik Jawa Timur Menuju 2019 di Surabaya, Jumat (27/7).

Selain itu, Airlangga juga memiliki karakter yang lebih tenang ketimbang kandidat capres lain pendamping Jokowi.

"Cawapres lain ada yang kegeeran, bahkan sampai mengancam," katanya dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL

Sementara itu, menurut Ketua DPD II Partai Golkar Surabaya Blegur Prijanggono, Airlangga Hartarto adalah calon yang pas mendampingi Jokowi, karena memiliki visi yang sama dan memiliki kemampuan masuk ke basis suara milenial.

"Pak Airlangga adalah sosok individu yang lengkap untuk mendampingi Jokowi, dengan latar belakang teknokrat dan memiliki beragam inovasi untuk anak muda, yang salah satunya adalah Revolusi Industri 4.0," jelasnya.

Blegur juga memastikan bahwa Golkar kini masih dipercaya oleh masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari posisi Partai Golkar yang selalu masuk tiga besar.

"Sembako murah, rumah murah, tenaga kerja terampil, dan peningkatan teknologi adalah hasil kerja Pak Airlangga sebagai Menteri Perindustrian. Maka tidak heran masyarakat terus memberikan kepercayaan kepada Partai Golkar," pungkasnya.