Qodari: Cara Komunikasi Muhaimin Tidak Cocok Sama Jokowi

Dalam acara Mata Najwa hari Rabu lalu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, menyatakan bakal maju sebagai calon presiden andai tidak dipilih sebagai pendamping petahana Joko Widodo di Pilpres 2019.


Pengamat politik senior, Muhammad Qodari, mengomentari pernyataan politisi yang dikenal dengan nama Cak Imin itu sebagai ketegasan.

"Sudah benar, bagus, kalau tidak dipilih sebagai wakil presiden ya maju sebagai presiden," ujar Qodari melalui sambungan telepon sesaat lalu, Jumat (16/3) seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL

Tetapi, Qodari ingatkan, PKB pun harus mempertimbangkan bagaimana sikap dari partai politik lain. Cak Imin tidak mungkin maju hanya dengan dukungan PKB.

"Soal nanti apakah ada yang merespons atau tidak kan wallahualam, karena PKB kan tidak bisa maju sendirian," jelasnya.

Selain itu, Qodari mengingatkan PKB soal cara komunikasi yang berani mengancam seperti itu. Karena bagaimanapun, Jokowi memiliki kewenangan memilih dan menentukan siapa pendampingnya.

"Kalau menurut saya ya cara komunikasi itu tidak cocok sama Pak Jokowi," demikian Direktur Indobarometer itu.

Dalam acara Mata Najwa yang ditayangkan Trans7, Muhaimin mengingatkan kepada Jokowi bahwa sang petahana bisa kalah jika tidak memilih dirinya sebagai pendamping di Pilpres 2019.

"Bukan hanya itu. Kalau enggak dipilih, saya bisa nyapres loh nanti," tegas Imin.