Raih Adipura Berturut-turut Melecut Pemkab Kudus Bikin Sedekah Sampah

Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie (Kiri) Secara Simbolis Menyerahkan Keranjang Sampah Menandai Peluncuran Program Sedekah Sampah. Arif Edy Purnomo/RMOLJateng
Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie (Kiri) Secara Simbolis Menyerahkan Keranjang Sampah Menandai Peluncuran Program Sedekah Sampah. Arif Edy Purnomo/RMOLJateng

KUDUS – Raihan penghargaan Adipura tahun 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam dua tahun berturut-turut mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus melakukan inovasi terkait kebersihan dan penanganan sampah di Kota Kretek.

Kali ini, Pemkab Kudus meluncurkan program Sedekah Sampah melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di Kecamatan Mejobo, Sabtu (09/03). Program tersebut diresmikan oleh Pj Bupati Kudus, Muhamad Hasan Chabibie.

Dalam kesempatan itu Hasan menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan slogan “Kebersihan Sebagian dari Iman”.

"Saya berharap aktivitas yang dijalankan KSM berseri bisa menjadi role model yang kemudian ditiru oleh kecamatan yang lain di Kabupaten Kudus," ujar Hasan di aula Kecamatan Mejobo.

Hasan menyebut, kolaborasi dan inovasi sebagai kunci utama menangani persoalan sampah di Kota Kretek. Selain itu, kesadaran masyarakat pentingnya kebersihan lingkungan perlu ditingkatkan melalui sosialisasi yang masif.

Sementara itu, Moch Zaenuri, Camat Mejobo, juga mengajak lembaga dan instansi serta pelaku usaha di wilayahnya agar aktif berpartisipasi dalam program itu.

Keberadaan dan hasil Program Sedekah sampah, kata Zaenuri, akan digunakan  untuk kegiatan kemasyarakatan mau pun bantuan sosial keagamaan.

“Hasil dari pengumpulan sampah akan digunakan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan, bantuan keagamaan, bantuan kebencanaan, dan bantuan lainnya yang dibutuhkan warga di Kecamatan Mejobo,” imbuhnya.

Sebagai informasi, peluncuran program Sedekah Sampah SKM Berseri ini dihadiri 200 peserta dari lembaga dan instansi se-Kecamatan Mejobo.

Program sedekah sampah dimulai pada 13 Maret 2024 oleh pihak ketiga, dimana pengambilan sampah dilakukan dua kali dalam seminggu. Desa Gulang dan Kesambi dipilih sebagai pilot project pengelolaan sampah.