Semarang Fashion Trend (SFT) 2023 kembali digelar Indonesian Fashion Chamber (IFC) Semarang Chapter di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang.
- Frank & co. Berkolaborasi dengan Desainer Monica Ivena
- "Keluarga Babi" Kolaborasi Pyongpyong dan Horny CupCakes dari Dua Bidang Berbeda
- Episode Terakhir Hospital Playlist 2 Cetak Rating Tinggi
Baca Juga
Ketua Indonesian Fashion Chamber (IFC) Semarang Chapter, Ina Priyono mengatakan, ajang ini mencari bibit-bibit unggul sekitar 120 desainer muda berpartisipasi.
Beragam kegiatan dilaksanakan mulai dari Lomba Jateng Muslim Design Competition hingga seminar. Setiap hari sekitar 30 desainer unjuk pamer karya.
“SFT 2023 ini berlangsung empat hari. Dengan tema besar warna biru dan nanti untuk yang event baju muslim hari Jumat dan Sabtu nanti kita bagi tiga slot,” kata Ina, Kamis (10/8).
Tema SFT 2023 adalah Heritage. Meski terkesan kuno, namun Heritage menjadi simbol Kota Semarang kental akan warisan leluhur. Sedangkan, Kota Lama dijadikan ikon dalam SFT 2023.
“Baju-baju yang ditampilkan ini mengangkat tema Heritage jadi ada wastra baik lurik, batik hingga sulam,” bebernya.
SFT tidak hanya diikuti oleh desainer dari Kota Semarang saja, melainkan juga dari Jakarta, Bali, Bandung, Malang, hingga Surabaya. Selain itu juga ada penampilan dari desainer IFC, BBPVP, siswa-siswa SMK hingga desainer difabel.
“Kami ingin wisatawan yang datang ke Semarang tidak hanya wisata pemandangan saja tapi juga bisa wisata belanja. Sehingga deaainer-desainer ini mereka menyediakan baju-baju ready to wear,” tuturnya.
Ketua Kejuruan Fashion Teknologi BBPVP Semarang, Endang Widiastuti mendukung penuh kegiatan SFT 2023 karena memiliki kejuruan berhubungan dengan industri fashion.
“Tahun ini kami mengeluarkan tiga koleksi dari alumni dan dari siswa pelatihan yang menjalani pelatihan sembilan bulan dan ada siswa yang durasi pelatihan tiga bulan,” kata Endang.
Dia menyebut bagi lulusan BBPVP tingkat lanjutan kebanyakan berprofesi sebagai pengusaha atau berwirausaha mandiri. Namun siswa dengan pelatihan dasar banyak diserap untuk tenaga pabrik garmen.
“Peserta pelatihan ada yang tingkat dasar itu tidak ada batasan usia dan batasan pendidikan jadi mereka bisa saja ikut jika membutuhkan pelatihan. Tapi untuk tingkat lanjutan ada persyaratan khusus karena materi itu lanjutan,” tandasnya.
- Justin Bieber Tunda Jadwal Tur Dunia
- Menyeruput Sisa-Sisa Kekaisaran Ottoman Di Tanah Jawa Yang Penuh Budaya
- Semarak Ramadhan di Pusat Perbelanjaan Kota Semarang