Seluas 218 hektare area persawahan di Desa Lemahputih, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan dalam tiga tahun terakhir tidak bisa ditanami akibat banjir kerap melanda daerah tersebut.
- Kebakaran Merbabu Meluas : Bayi, Balita Hingga Lansia Diungsikan ke Balai Desa Batur
- Prajurit Yunior Batalyon Zeni Tempur Ambarawa, Diduga Dianiaya Senior Hingga Tewas
- Mayat Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Tengah Lautan
Baca Juga
Kades Lemahputih, Hartoyo mengungkapkan, guna memenuhi kebutuhan warga terpaksa harus merantau keluar kota. Lahan menjadi sumber penghidupan terendam banjir dan tak bisa ditanami.
"Ada yang bekerja sebagai kuli bangunan, mencari ikan, mencari katak, dan lainnya, yang penting bisa memenuhi kebutuhan," ujarnya, Kamis (2/3).
Ia berharap, dinas terkait segera melakukan sudetan Sungai Satreyan, Dusun Karangasem Desa Kronggen agar bisa mengurangi dampak banjir sering terjadi.
"Sudah tiga tahun ini area persawahan selalu dilanda banjir dan tidak bisa ditanami. Tentu sangat merugikan petani," keluhnya.
Hal senada diungkapkan Kades Karangsari Suhartini, luasan sawah di wilayah tersebut tergenang banjir mencapai 350 hektare.
"Untuk Desa Karangsari yang terendam seluas 350 hektare. Seperti lautan, sedih rasanya. Petani berharap tanamannya masih dapat dipanen, malah sampai musim tanam sawah tak bisa ditanami," keluhnya.
Dari pantauan di lapangan, ratusan hektare sawah di Kecamatan Brati terendam banjir dijadikan lokasi untuk mencari ikan oleh warga setempat. Ia juga berharap sudetan sungai Satreyan bisa segera terealisasi.
"Selain sudetan, perlu dilakukan normalisasi sungai, mulai dari hulu di Kecamatan Klambu sampai hilir Kecamatan Brati. Semoga segera terealisasikan," harapnya.
- Warga Wonogiri Ditemukan Meninggal di Dalam Sumur
- Hendak Jemput Pemilih Lansia di Pegunungan Muria, Ambulans Terguling dan Sopir Dilarikan ke Rumah Sakit
- Mayat Pria Ditemukan di Sungai Kacangan Kejobong Purbalingga