Realisasi Pajak Daerah Kota Semarang Sudah Capai 82,67 Persen

Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak sudah mencapai 82,67 persen.


Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, Indriyasari mengaku, optimis sampai akhir tahun 2022 atau tersisa waktu 1,5 bulan lagi, PAD sektor pajak akan bisa memenuhi target hingga 100 persen.

Iin, sapaan akrabnya, mengaku hingga saat ini PAD sektor pajak masih kurang Rp330 miliar. Pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya untuk bisa menutup target PAD hingga akhir tahun.

"Kita akan optimalkan waktu 1,5 bulan ini. Dan saya optimis bisa tercapai karena aktivitas saat ini mulai bergerak, hotel penuh, restoran penuh, tempat parkir ramai, dan reklame juga sudah banyak. Jadi kekurangan Rp330 miliar ini bisa dipenuhi," kata Iin, Kamis (17/11).

Saat ini, lanjut Iin, untuk pajak hotel, restoran dan rumah kos harganya sudah mulai mengalami kenaikan. Iin menyebut jika pajak rumah kos juga mulai digencarkan lagi mengingat pada pertengahan tahun ini perkuliahan tatap muka sudah mulai dilakukan.

Tak hanya itu, pendapatan dari sektor retribusi juga juga terus digenjot oleh masing-masing OPD. 

"Misalnya dari segi parkir, retribusi lain juga diusahakan OPD terkait agar sesuai target. Dividen dari BUMD pun akan segera disetorkan," bebernya.

Ia memaparkan, total target pendapatan sektor pajak daerah mencapai Rp1,93 triliun dari total PAD senilai Rp2 triliun lebih. Angka tersebut, katanya, masih lebih besar dari pendapatan pada tahun 2019 atau sebelum pandemi.

Sedangkan dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga saat ini realisasinya sudha mencapai 97 persen. Iin mengaku akan mengejar kekurangan tiga persen hingga akhir tahun ini. Upaya yang dilakukan salah satunya dengan memberikan diskon denda PBB dan BPHTB yang diprediksi akan naik menjelang akhir tahun.

"Diskon denda bisa dimanfaatkan sampai akhir bulan ini. Juga ada diskon normal PBB sebesar 10 persen dan PTSL sebesar 30 persen. Khusus BPHTB, jelang akhir tahun biasanya banyak transaksi penjualan rumah dari perbankan," pungkasnya.