Rektor Intiyas Utami Tantang FISKOM Berani Publikasikan Karya di Luar Kampus

Suasana diseminasi hasil karya tugas akhir mahasiswa di ruang Mini Theater Bung Karno, Gedung DPRD Kota Salatiga. Erna Yunus B/RMOLJateng
Suasana diseminasi hasil karya tugas akhir mahasiswa di ruang Mini Theater Bung Karno, Gedung DPRD Kota Salatiga. Erna Yunus B/RMOLJateng

Rektor UKSW Prof. Intiyas Utami menantang FISKOM untuk lebih berani mempublikasikan karya mereka di luar lingkungan kampus. Hal ini disampaikan Intiyas Utami usai diseminasi hasil karya tugas akhir mahasiswa di ruang Mini Theater Bung Karno, Gedung DPRD Kota Salatiga, Senin (2/9).


Kegiatan diinisiasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM)  itu, menandai kali ketiga Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi (Ilkom) FISKOM menyelenggarakan diseminasi sebagai pengganti ujian skripsi, dengan delapan karya mahasiswa dipresentasikan.

Intiyas berkesempatan hadir dalam diseminasi ini menyatakan kebanggaannya terhadap perkembangan FISKOM. 

"FISKOM untuk lebih berani mempublikasikan karya mereka di luar lingkungan kampus. Termasuk berkolaborasi dengan fakultas lain, serta mengangkat tema-tema yang relevan dengan Sustainable Development Goals (SDGs)," ungkapnya. 

Ia juga menyampaikan pesan kepada mahasiswa untuk berani berkarya. “Berpikirlah out of the box. Unggulkan inovasi. Hidup hanya sekali, gunakan untuk berinovasi,” pesan Rektor Intiyas kepada mahasiswa. 

Salah satu karya yang dipresentasikan dalam diseminasi ini adalah film dokumenter berjudul “Story of Street: Long Way to Life”, karya Muhammad Haidar Is Conoras, Djeremia Mark Mauritzio Sarumpaet, dan Timotius Raynaldi Revansa

Sementara, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom., menyatakan bahwa setiap karya disertai laporan yang mendetail mengenai proses produksi dan respons publik terhadap karya tersebut. 

"Karya-karya ini bertujuan untuk tidak hanya disimpan di rak-rak  perpustakaan, tetapi untuk memberikan dampak nyata dalam perubahan sikap dan perilaku audiens yang menyaksikannya," kata Ester Krisnawati. 

Ia menilai, karya-karya ini bukan hanya sebuah tugas akhir tetapi juga media untuk menyampaikan pesan yang diharapkan dapat memberikan dampak perubahan sikap di kalangan audiens. 

Kebijakan untuk menggantikan ujian skripsi dengan diseminasi karya didasarkan pada evaluasi kurikulum yang mengedepankan fleksibilitas dan kreativitas mahasiswa. 

FISKOM, khususnya Prodi Ilkom, memberikan alternatif yang lebih sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa, serta mengurangi beban psikologis yang kerap dirasakan mahasiswa dalam menyusun skripsi. 

"Selama diseminasi, karya mahasiswa dinilai berdasarkan tiga kriteria utama, salah satunya adalah kemampuan mereka dalam menjawab pertanyaan dari audiens yang terdiri dari dosen, mahasiswa, serta masyarakat umum," bebernya. 

Ester menuturkan bahwa diseminasi ini menjadi bentuk ujian akhir yang inovatif, sejalan dengan pendekatan pendidikan berbasis Outcome-Based Education (OBE) yang diadopsi oleh FISKOM.