Revitalisasi Kampung Melayu di Kota Semarang Hampir Rampung

Revitalisasi Kampung Melayu di Kecamatan Semarang Utara sudah hampir selesai dalam pengerjaan.


Plt Camat Semarang Utara, Margo Hariyadi mengatakan, Kampung Melayu ini akan menjadi salah satu destinasi wisata baru di Kota Semarang.

Margo menyebutkan, proses pengerjaan jalan dan pembangunan drainase Kampung Melayu juga sudah mencapai 100 persen.

“Kalau perbaikan jalan sudah selesai di bulan ini. Tinggal ornamen-ornamen jalan yang masih kurang sedikit. Desember besok target kita bisa selesai seluruhnya,” ucap Margo, Senin (5/12).

Ia menyampaikan, untuk pembangunan revitalisasi jalan utama di Kampung Melayu mencapai lebih dari 10 kilometer. Jalan yang diperbaiki tersebut membentang dari ujung Jalan Layur hingga pertigaan Jembatan Puter. Bahkan di setiap gang di sepanjang jalan tersebut juga akan dibangun beberapa gapura.

“Jadi memang kira-kira ada tujuh kampung di pinggir Jalan Layur yang akan dibuatkan gapura dengan corak ornamen yang sama, yaitu menonjolkan kekhasan budaya lokal dan cerita sejarah yang tersambung dengan pariwisata Kampung Melayu Semarang,” paparnya.

Margo menuturkan untuk pembangunan jembatan yang melengkung dan tersambung dengan Sleko, proyek ini masih dikerjakan tim teknis dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

Jembatan melengkung dibangun tepat di belakang Masjid Menara Layur. Akses jalan menuju jembatan sudah dibuat dari arah Jalan Layur menuju Jalan inspeksi di belakang masjid.

“Jembatan ini akan melintang di Kali Semarang dan menyambung ke Sleko. Nanti kalau sudah dioperasikan, antara kawasan heritage Kota Lama di Sleko dan Kampung Melayu bisa terkoneksi,” tuturnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang saat ini juga tengah menyiapkan pembentukan pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Margo menyebut dengan adanya Pokdarwis diharapkan bisa membantu meningkatkan daya tarik wisata Kampung Melayu sebagai bagian yang terhubung dengan Kota Lama.

“Kami juga merangkul semua pelaku UMKM agar potensi kuliner yang ada di gang kampung sekitarnya bisa terangkat, bisa turut dipromosikan sebagai salah satu keunikan kuliner khas lokal,” pungkasnya.