Ribuan jemaah memutihkan Kota Pekalongan dalam Puncak Peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW, Minggu (30/10).
- Empat WBP Rutan Pekalongan Tak Dapat Remisi Hari Natal 2022
- Dua Kubu Pendukung Calon Kepala Desa Terlibat Bentrok Gara-gara Saling Ejek
- Taj Yasin: Kecamatan Masih Bandel Prokes dan Vaksinasi Di-Lockdown Saja
Baca Juga
Jemaah yang hadir di Kanzus Sholawat pimpinan ulama kharismatik Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya Luthfi, berasal dari berbagai daerah.
Satu di antaranya, Afwan (68) yang rela jauh-jauh datang dari Kabupaten Pati ke Kota Pekalongan. Ia datang bersama rombongan berjumlah 100 orang.
"Tahun ini ramai lagi, saya sendiri sudah datang sejak semalam. Saya memang jemaah sini," kata pria berkacamata itu.
Perayaan itu juga dihadiri sejumlah pejabat antara lain Komisaris PT KAI dan mantan ketua PBNU KH Said Aqil Siradj, Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
Lalu Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono, Danjen Kopassus Mayjen TNI Iwan Setiaean, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Pol Boy Rafli Amar dan lain sebagainya.
Pantauan di lapangan kepadatan perayaan Maulid sudah tampak di jalur pantura Kota Pekalongan. Ratusan kendaraan mulai dari mobil hingga bus pengangkut jemaah terparkir di pinggir jalan.
Tidak hanya di Kanzus Sholawat, jemaah juga memadati rumah warga sekitar. Beberapa ruas jalan protokol Kota Pekalongan juga ditutup.
Said Aqil Siradj dalam sambutannya menyebut bahwa perayaan Maulid Nabi merupakan benteng budaya dan Akhlak. Benteng yang bisa menahan serangan-serangan budaya dari dunia maya.
"Serangan itu dilakukan melalui dunia maya, seperti medsos, YouTube, Google, hingga WhatsApp. Sehingga generasi muda tidak bangga terhadap budaya sendiri. Tidak bangga dengan leluhurnya," jelasnya.
Ia menyebut kecintaan terhadap nabi Muhammad SAW harus jadi energi spiritual. Energi itu untuk memperkuat semangat berbangsa dan bernegara.
- Kerja Bersama Atasi Banjir Semarang
- Pj Bupati Batang Tegaskan Larang Sumur Bor Ilegal Beroperasi
- 15 Ribu Jiwa Terdampak Kekurangan Air Bersih di Rembang