Ribuan Lalat Serang Pemukiman Warga, Sebabkan Siswa Paud Alami Diare

Proses belajar mengajar Paud Mekarsari Sukorejo Ditengah Serbuan Lalat. Rubadi/RMOLJateng
Proses belajar mengajar Paud Mekarsari Sukorejo Ditengah Serbuan Lalat. Rubadi/RMOLJateng

Ribuan lalat yang menyerang permukiman warga di Desa Sukorejo Kecamatan Tegowanu Grobogan Jawa Tengah akibatkan gangguan kesehatan para siswa PAUD setempat.


Guru maupun orang tua siswa mengaku terganggu dengan banyaknya lalat di lokasi dan ruang belajar. Bahkan beberapa siswa Paud Mekarsari alami diare karena makanan para siswa kena kuman yang dibawa lalat hinggap di makanan mereka. 

Diduga banyaknya lalat berasal dari kandang ayam yang berada tak jauh dari lokasi. Akibatnya, warga alami resah sejak sepekan lalu. Karena kondisi itu, mengganggu aktifitas pembelajaran puluhan siswa paud setempat.

Baik guru maupun siswa merasa tak nyaman dengan adanya ribuan lalat di sekitar mereka, bahkan kegiatan rutin makan bersama terpaksa ditiadakan untuk sementara. 

Mereka enggan makan karena merasa jijik dan takut terkena penyakit akibat kuman yang terbawa lalat. 

"Proses belajar mengajar pun cukup terganggu, karena banyaknya lalat yang beterbangan dan menyerbu sekolah," ucapnya.

Mereka berharap pemerintah memberikan sanksi terhadap pengusaha yang abai dengan kesehatan masyarakat sekitar. Terlebih sudah ada beberapa siswa PAUD yang tiba tiba mengalami diare saat mengikuti aktifitas belajar. 

Meski aktifitas belajar tak diliburkan, namun orang tua siswa khawatir gangguan lalat dari kandang peternakan ayam yang berbau menyengat serta dampak kotoran berimbas pada kesehatan anak. 

Terlebih, tak pernah ada sosialisasi terkait di dirikannya kandang peternakan ayam di sekitar permukiman warga tersebut. 

"Banyaknya lalat beterbangan terjadi setelah masa panen, apalagi ketika terjadi hujan, baunya lebih menyengat hingga mengundang banyak lalat," ujar orang tua siswa, Fitria.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Grobogan, Mokamat mengatakan pihaknya segera menghubungi OPD yang lain guna menyikapi hal tersebut. 

"Kami sampaikan ke UPTD barat dulu, biar dicek, baru menyikapinya," terangnya saat dihubungi melalui ponsel, Rabu (14/8) pagi.