- Juliyatmono : Karanganyar Butuh Ahli Madya Peternakan
- Sebanyak 3.010 Porsi Disiapkan SPPG Lanud Adi Soemarmo
- Putra Sulung Rektor Udinus Bakal Bantu Permasalahan di Kota Semarang Lewat Teknologi
Baca Juga
Puluhan anak-anak bergembira bernyanyi bersama di aula Kantor Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Minggu (10/12).
Anak-anak yang tengah bergembira itu, merupakan anak istimewa karena menyandang distabilitas. Ya, pada hari itu mereka memperingati Hari Distabilitas Internasional jatuh tiap tanggal 3 Desember. Namun begitu, rangkaian acara Hari Disabilitas Internasional membuat baru dilaksanakan pada Minggu (10/12).
Ketua panitia Hafizh Rakha Tsany mengatakan, acara yang digelar merupakan wujud kepedulian kepada para penyandang distabilitas terutama anak-anak.
Menurut Rakha, acara digelar oleh panitia yakni pameran lukisan dari Roemah Difabel, stand karya dari SLB Dharma Mulia, dan SLB B/C Swadaya Roemah Difabel.
"Puncak acara adalah Gala Ceremony Hari Disabilitas Internasional 2023 dan pengumuman pemenang Lomba Video Kreatif Difabel," kata Mahasiswa Prodi ILKOM yang melaksanakan program Kuliah Kerja Kemanusiaan tersebut kepada RMOL Jateng.
Founder dan Inisiator Roemah Difabel Semarang, Noviana Dibyantari mengungkapkan optimismenya untuk semakin giat mengajak seluruh lapisan masyarakat ikut berperan mewujudkan Indonesia Inklusi.
"Untuk bisa sukses itu tidak bisa sendiri memang harus berkolaborasi maka berbagai kegiatan yang diselenggarakan berhasil karena ada banyak pihak yang ikut berperan dan membantu. Hingga hari ini Roemah Difabel menggandeng berbagai sektor dari masyarakat, civitas akademika, swasta hingga pemerintah untuk bersama-sama mewujudkan sesuai dengan tema yang diusung Terus Melaju di Jalur Prestasi untuk Indonesia Maju,” jelasnya.
Ketua I Pengurus YAKKUM, Pdt Simon Julianto,S.Th.M.Si mengungkapkan apresiasinya atas agenda yang hari berjalan dengan meriah.
“Saya mengapresiasi para peserta yang hadir, panitia dan seluruh tim yang terlibat. Mewakili YAKKUM maka agenda ini juga menjadi komitmen bagi kami untuk terus berbagi ke masyarakat dan fokus untuk kesehatan inklusi. Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pada masyarakat untuk pemenuhan hak para penyandang disabilitas khususnya hak kesehatan,” terangnya.
Koordinator Kuliah Kerja Kemanusiaan Prodi ILKOM Udinus, Swita Amallia Hapsari mengatakan, acaranya luar biasa karena bagian dari kepedulian Udinus terhadap penyandang difabel.
"Harapanya mahasiswa yang terlibat dalam agenda memahami hak pemenuhan disabilitas dan ikut mendukung gerakan inklusi sambil belajar rasa empati," kata Swita.
- UMUKA Solo Perluas Kerjasama Dengan RS Paru Mangunharjo Madiun
- Berbagai Perlombaan Warnai Harlah Yayasan Kawit An Nur ke -15
- Pemkab Karanganyar Siapkan Lahan Di Jaten, Menanti Verifikasi Untuk Sekolah Rakyat