Rumah Sakit Wongsonegoro Buka Kembali Jam Besuk Pasien Non Covid

Menurunnya kasus Covid-19 di Kota Semarang RSUD K.R.M.T Wongsonegoro membuka kembali jam besuk atau jam kunjungan pasien non Covid-19.


Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD KRMT Wongsonegoro, Eko Krisnarto, mengatakan jika jam besuk bagi pasien ini sudah diterapkan sejak awal bulan September. Meski sudah diperbolehkan pengunjung untuk membesuk pasien, namun sejumlah persyaratan diterapkan oleh pihak RSUD.

Salah satu syaratnya yakni pengunjung yang akan membesuk pasien hanya diperbolehkan maksimal dua orang saja, agar tidak terjadi kerumunan di dalam kamar rawat pasien. Jam besuk juga hanya dibatasi hanya satu jam saja yakni mulai pukul 16.00-17.00.

"Khusus kelas 3, satu ruangan kan ada 6 pasien. Kami batasi satu-satu dulu atau dua lainnya menunggu. Yang penting tidak berkerumun," kata Eko, Jumat (24/9).

Selain jumlah pengunjung yang boleh membesuk pasien, pihak RS juga menerapkan aturan bagi pengunjung pasien harus sudah di vaksin dengan menunjukkan bukti vaksin melalui aplikasi PeduliLindungi atau sertifikat vaksin yang telah dicetak.

Hal ini dilakukan untuk memberi keamanan bagi pengunjung sendiri. Sebelum masuk, petugas keamanan akan melakukan skrining dan meminta pengunjung menunjukan bukti vaksin.

"Masuk memperlihatkan apakah sudah vaksin atau belum pakai Pedulilindungi. Kalau tidak punya handphone, pakai kartu vaksin. Ini untuk keamanan mereka," paparnya.

Kembali dibukanya jam besuk, lanjut Eko, dilakukan seiring dengan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSWN mengalami banyak penurunan. 

Bahkan saat ini RSWN hanya tinggal merawat enam pasien Covid-19. Lima diantaranya berada pada ruang isolasi biasa dan hanya satu pasien yang dirawat di ICU, namun kondisi semua pasien Covid-19 dalam keadaan stabil.

"Menurunnya sudah dari kemarin-kemarin. Kami pernah tertinggi pada Juli lalu mencapai 529 pasien. Sekarang tinggal merawat enam," terangnya.

Bahkan hingga saat ini, hampir semua ruang isolasi di RSWN sudah ditutup. Hanya ada satu ruang isolasi Banowati dengan kapasitas 16 pasien serta ICU dengan kapasitas 12 pasien yang dibuka.

"Penutupan ruangan hampir semuanya. Kemarin, begitu Covid-19 naik, semua ruang kami pakai. Kita menyediakan ruangan sesuai sarpras. Itu bisa kami alihkan. Jika mungkin terjadi ledakan langsung kami alihkan lagi," tandasnya.