Sanjungan Sinoeng Ke Mantan Wali Kota Salatiga, Yuliyanto : Dia Mengakui Terpaksa, Faktanya Selalu Jelekin Saya 

Mantan Walikota Salatiga, Yuliyanto
Mantan Walikota Salatiga, Yuliyanto

Sanjungan Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi kepada mantan Wali Kota Yuliyanto terkait capaian prestasi predikat sebagai "Kota Tertoleransi Se-Indonesia terbaik ke-2, yang diluncurkan Setara Institusi Indonesia, ditanggapi dingin dan ketus. 


"Lha wong ora sah pakai Pj wae penghargaan mesti dapat (Lah wong tidak sah menggunakan Pj saja, penghargaan mesti dapat). Dia itu (Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi) mengakui tapi terpaksa," kata mantan Wali Kota dua periode, Yuliyanto kepada RMOLJateng, Jumat (7/4). 

Yuliyanto pun mengungkapkan, jika penilaian sebagai 'Kota Toleran' itu ada beberapa indikator. Antara lain sebutnya, penerapan regulasi pemerintahan yang toleran dapat dilihat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

"Sementara, RPMJD Kota Salatiga itu jelas. Termasuk, statement pejabat pemerintah yang tidak diskriminatif dan yang jelas tidak pernah terjadi kejadian intoleran," tandasnya. 

Sehingga, ia menilai statement Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi di sejumlah media usai menerima penghargaan dari Setara Institusi Indonesia, hanya sebuah pernyataan untuk menuai simpati pembaca saja. 

Namun ia yakin, masyarakat pembaca khusus di Kota Salatiga sudah sangat cerdas. 

"Masyarakat Salatiga itu orangnya pintar-pintar, 'gak' bisa dibohongin dengan kata-kata," ucap Ketua DPC Partai Gerindra itu, lugas. 

Termasuk, pernyataan Sinoeng yang panjang di semua media online dan cetak yang menyebutkan penghargaan tersebut untuk 'Bapak Mantan Wali Kota' di anggap hanya lips service saja dengan keterpaksaan. 

"Iya (cuma lips-service) terpaksa itu," tandasnya. 

Ia menilai, sanjungan Sinoeng kepada dirinya tidak sesuai fakta selama menjabat menggantikan dirinya sebagai Pj Wali Kota. 

"Gak sesuai kata-katanya dengan sikap dan perbuatannya. Faktanya, selalu jelek-jelekin saya dihadapan para pejabat Pemerintah Kota, padahal kenal saya secara pribadi aja tidak. 'Nggak' elok pejabat baru ngomongin jelek-jelekin mantan pejabat lama," papar Yuliyanto, blak-blakan. 

Bahkan, secara terang-terangan Yuliyanto menuding Sinoeng memiliki ambisi dan hasrat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Salatiga 2024. 

"Pj sing kebablasan karena punya hasrat mau nyalon walikota Salatiga jadi buat settingan bikin konten," imbuhnya. 

Sebelumnya, Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi menerima penghargaan dari Setara Institusi Indonesia mewakili Pemkot Salatiga, meraih penghargaan Peringkat Ke-2 Kota Tertoleran di Indonesia. 

Dalam siaran persnya, Sinoeng menyebutkan nama mantan Wali Kota Salatiga Yuliyanto. 

"Ini adalah Prestasi Bapak Mantan Wali Kota Sebelum Saya dan Masyarakat Kota Salatiga, 'wabbil chusus' peran kerja inisiatif dan konsisten dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Salatiga," kata Sinoeng. 

"Jadi saya ini 'hanya' mewakili menerima saja, karena ini prestasi dan yang berhak menerima adalah Bapak mantan Wali Kota Salatiga sebelum kami menjabat sebagai Penjabat (Pj)," ujar Sinoeng.

"Jelas banget bahwa saya ini 'pocokan'. Sekali lagi selamat 'njih', 'Mugi Gusti Alloh SWT tansah memberkahi," tambah Sinoeng yang baru mendarat di Tanah Air sepulang Umroh di Tanah Suci.