Santai Sore Ngopi di Jalan Tembus Jangli-Undip

Tongkrongan Baru di Kota Semarang
Jalan tembus Jangli-Undip ramai warga yang nongkrong-nongkrong serta berburu foto sunset saat sore apalagi jika cuaca mendukung. RMOL Jateng
Jalan tembus Jangli-Undip ramai warga yang nongkrong-nongkrong serta berburu foto sunset saat sore apalagi jika cuaca mendukung. RMOL Jateng

Jalan baru tembus Jangli-Undip viral di media sosial jadi tempat nongkrong baru kala senja bagi warga Kota Semarang. Setiap sore, ramai dikunjungi bak tempat wisata dadakan. Warga menggunakan untuk menikmati suasana sore, alhasil menjadi ladang rezeki bagi para pedagang kopi keliling alias starling. 

Bila suasana bersahabat dan cerah, tempat ini ramai sekali. Salah satu warga Tembalang, Ainur (19) mengaku, tidak ada niat apapun sebenarnya, nongkrong cuma ingin melihat sunset dan pemandangan Kota Semarang dari wilayah atas. 

"View-nya (pemandangannya) bagus untuk sekedar santai-santai sore, bisa lihat sunset. Ini posisinya di ketinggian, pemandangan Semarang terlihat jelas," ucap Ain nama sapaannya, Minggu (4/2). 

Tak heran, jalan tembus Jangli ke area dalam kampus Undip ini selalu dipenuhi warga nongkrong-nongkrong atau berburu foto. 

Kurniawan, mahasiswa salah satu fakultas yang sering lewat jalan penghubung itu mengungkapkan, bagi mahasiswa, jalan pintas tembus menjadi andalan mana kala akan ke Semarang bawah. Dengan beroperasinya jalan baru, tidak perlu memutar jauh, maka perjalanan jaraknya lebih dekat dan cepat sampai. 

"Mayan lah, iso bolak balik (pulang-pergi) Tembalang ke Semarang bawah tanpa muter-muter, jadinya cepat. Tapi, kalau malam sih mending tetap lewat jalan biasa, ngeri, soalnya sepi dan gelap," ucap dia. 

Di balik ramainya wisata dadakan ini, seakan berkah bagi para penjual kopi dadakan. Salah satu pedagang kopi berkata, jualan cuma sekedar kesibukan sekalian mencari tambahan penghasilan bulanan. Bahkan, dianggap sebagai hobi dibandingkan tidak ada kegiatan. 

"Bukan pemasukan utama mas, cuma iseng-iseng jadi pekerjaan sampingan setelah pulang kuliah. Untung jualan sih nggak seberapa, misal ke depan dilarang buka lapak karena menggangu jalan, juga siap. Penjual-penjual lain prinsipnya juga sama, 'jualan berhadiah' melihat peluang dan kesempatan," kata salah satu wanita penjual kopi starling menggunakan mobil. 

Lokasi dinilai mempunyai pemandangan indah ini akhirnya makin terkenal pula sebagai tempat foto hits apalagi bagi kawula muda.

Ismi (17) warga Meteseh menilai, pemandangan bukit-bukit yang dibelah untuk jalan jadi latar foto menarik. Paling dicari sewaktu senja matahari terbenam. Tetapi, rata-rata pemburu fotonya sesama cuma hobi untuk konten media sosial, jarang dari fotografer profesional. 

"Iseng kok kak, kita cuma jalan-jalan foto-foto dan nongkrong. Masih SMA, sekalian lihat-lihat area kampus, semoga besok kuliah di Undip. Bagus banget pemandangannya, jadi sore hari sunset bisa digunakan foto," kata Ismi, satu diantara sekumpulan wisatawan dadakan.