Sedang Birahi, Gajah di WGM Dirantai

Kadisporapar Kabupaten Wonogiri : Untuk Keselamatan
Istimewa
Istimewa

Viralnya video di media sosial soal dua gajah di kawasan wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) disikapi Kepala  Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Wonogiri, Haryanto.

Menurutnya, dua gajah itu dirantai untuk menjaga keselamatan semua pihak, baik itu pengunjung, dokter hewan maupun sang pawang (mahout-red). Sebab, hewan itu saat ini tengah memasuki masa birahi.

“Sesuai dengan standard operasional procedure (SOP) saat masa-masa birahi, gajah harus dirantai, karena perilakunya akan menjadi lebih agresif,” kata Haryanto.

Untuk diketahui bahwa masa birahi gajah jantan akan berlangsung sekitar 1-6 bulan dalam jangka waktu satu tahun. Sedangkan untuk gajah betina akan mengalami birahi tiga kali dalam setahun dengan waktu birahi bisa sampai dua minggu.

“Untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pengandangan saja tidak cukup, sehingga perlu dilakukan perantaian pada gajah jantan maupun betina,” jelasnya.

"Meski ada pagar yang kuat dan tinggipun akan dengan mudah dapat dirobohkan. Termasuk rantai, kalau sedang agresif bisa diputus dengan mudah," tambahnya.

Lebih lanjut Haryanto juga mengatakan bahwa perantaian gajah akan dilakukan sampaikan dengan masa birahi berakhir. Meski demikian, Haryanto menambahkan bahwa sekali sehari rantai tersebut dilepas dan gajah diajak jalan-jalan oleh mahot agar tidak stres.

"Kami tetap menjaga agar gajah tidak stres dan tetap merawat kebersihan dan kesehatan gajah-gajah tersebut," tuturnya.

Haryanto menunjukkan bahwa untuk melihat kondisi kesehatan gajah dapat dilihat dari kuku dan warna kulitnya. "Menurut pemahaman kami dan penjelasan dokter hewan yang ada di sana, kondisinya sehat, gemuk dan bersih," katanya.