Harga beras di Kota Semarang saat ini telah turun. Setelah alami kenaikan sampai harganya mencapai Rp20 ribu per kilogram. Turunnya harga pun membuat masyarakat lega dan cukup senang. Kini, harga beras turun menjadi Rp13 ribu per kilogram.
- Nasabah Bank Jateng Boyolali Menangkan Mobil Wuling Air EV Dalam Undian Tabungan Bima
- Potensi Besar Belum Maksimal, DPRD Jateng Saran Terus Kuatkan Pertanian Kepada Pemprov
- Dindagkop UKM Rembang Mulai Lakukan Sosialisasi Pembentukan Koperasi Merah Putih
Baca Juga
Salah satunya Purwanti, warga Tlogosari, dengan harga beras turun dirinya tidak terlalu khawatir dalam berbelanja. Namun, harapannya harga kebutuhan pokok lain yang naik juga turun agar masyarakat tidak merasa keberatan.
"Ya alhamdulilah, mau Ramadan harga beras sudah normal. Kalau belanja tidak khawatir apa-apa mahal, jadi bisa mencukupkan biaya hidup sehari-hari," kata Purwati.
Setelah terjadinya kenaikan harga beras, jumlah masyarakat yang berbelanja di Pasar Peterongan juga ikut turun jumlahnya. Hal ini akibat harga beberapa kebutuhan pokok naik. Namun usai harga turun, Rabu (06/03) kondisi terlihat sudah ramai dan banyak masyarakat berbelanja bahan-bahan pokok.
Salah satu pembeli, Sulis, mengaku senang bisa berbelanja lebih banyak bahan-bahan setelah harga beras turun.
Beberapa kebutuhan pokok harganya belum turun masih naik di atas rata-rata, sehingga pembeli tetap harus hemat agar cukup untuk belanja.
"Beras sudah turun, tetapi harga yang lain-lainnya ada yang masih mahal. Jadi, ibu rumah tangga harus pintar-pintar mengatur keuangan selama Ramadan," ucap dia.
Pedagang beras pun menilai, harga naik pengaruhnya signifikan membuat masyarakat ketakutan. Mereka mesti berpikir berkali-kali untuk membeli beras sehingga berpengaruh terhadap omzetnya. Omzet penjualan beras sempat turun berkisar 50-70 persen Januari dan Februari kemarin.
"Wah pembelinya sepi kemarin mas, mereka khawatir sehingga memilih tidak membeli beras karena harganya naik. Sepi sekali, tetapi setelah seminggu dua minggu harga turun pembelian kembali normal," kata salah satu pedagang.
Menurutnya, stok juga sudah mulai masuk dan dipastikan tidak terbatas ketika Ramadan disaat pembelian masyarakat meningkat.
"Stok sudah dapat kiriman dari beberapa daerah, jadi insyaallah cukup jika kebutuhan tinggi selama Ramadan. Kendalanya banjir mengakibatkan stok kurang dan harga akhirnya naik," tuturnya.
- Gubernur Jateng Alokasikan Rp4 Miliar Untuk Perbaikan Jalan Di Larangan
- Kuliner Nuansa Nostalgia Di Tengah Kota Tegal: Lengkap Dengan Aneka Bubur Candil
- Jelang Pemberangkatan Calhaj, Bupati Batang Beri Wejangan Khusus