Sempat Dilarang Keluarganya, Pria Grobogan Tewas Diserang KKB

Keluarga Triyono masih menunggu pemulangan jenazah korban, di rumah duka, Selasa (28/11).
Keluarga Triyono masih menunggu pemulangan jenazah korban, di rumah duka, Selasa (28/11).

Kondisi perekonomian yang sulit membuat pria asal Kedungjati Grobogan, Triyono (37) nekat mencari nafkah di Papua Tengah.


Namun, takdir berkata lain, bukannya mendapat kesuksesan, justru ia harus kehilangan nyawa saat bekerja menggarap Puskesmas di Kampung Jimbul, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. 

Dia bersama empat pekerja lainnya karena mendapat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga pimpinan Aibon Kogoya.

Kepala Desa Wates, Iswahyudi, mengatakan Triyono merupakan sosok ayah yang bertanggungjawab atas keluarganya. Ia merupakan tulang punggung keluarga yang menopang semua kebutuhan. 

"Sudah satu bulan setengah berangkat ke Papua Tengah. Korban memang pekerja bangunan dan sudah terbiasa ke luar kota," kata Iswahyudi, Selasa (28/11).

Pihaknya sangat mengecam kekejian KKB, lantaran perbuatan yang dilakukan dinilai tidak manusiawi. 

Dijelaskannya, saat ini kelima korban serangan KKB di Puncak, Papua Tengah, telah dievakuasi aparat TNI dan Polri dan diterbangkan ke Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

"Proses evakuasi di puncak cukup terkendala dan hari ini sudah sampai Timika. Rencananya besok dipulangkan ke rumah duka," tutupnya. 

Informasi yang diperoleh RMOLJateng, keberangkatan Triyono ke Papua sejatinya sempat dilarang keluarga ke sana, mengingat adanya konflik berkepanjangan yang terjadi di sana. 

Akan tetapi, bapak tiga anak itu bersikeras lantaran terdesak kebutuhan ekonomi. Hingga, pihak keluarga pun tak bisa menghentikan niatnya, mereka hanya bisa berdoa untuk keselamatannya.