Serunya Nelayan Batang Main Kapal Cantrang Remot Kontrol

Puluhan kapal remot kontrol lalu lalang di kolam wisata kawasan Pantai Sigandu, Kabupaten Batang. / RMOL Jateng
Puluhan kapal remot kontrol lalu lalang di kolam wisata kawasan Pantai Sigandu, Kabupaten Batang. / RMOL Jateng

Puluhan kapal remot kontrol lalu lalang di kolam wisata kawasan Pantai Sigandu, Kabupaten Batang. Tampak ada miniatur kapal cantrang, cakalang, Wedung, kapal perang hingga kapal pesiar.


Beberapa kapal saling menyalip dan ada juga yang saling tabrakan. Ada juga miniatur yang dilengkapi musik.

Kapal-kapal mini itu adalah milik para pecinta remot controle yang tergabung dalam RC Community. Komunitas di wilayaj pantur barat itu menggelar main bareng (Mabar).

"Engga ada lomba, cuma main bareng saja. Cuma buat hiburan. Ni yang datang ada yang dari Batang Pekalongan, Tegal dan Kendal," kata Panitia Mabar, Rasokhan di lokasi, Minggu (3/10) sore.

Ia mengatakan total ada 54 peserta dalam acara mabar itu. Mayoritas anggota komunitas merupakan nelayan hingga pekerja galangan kapal.

Miniatur kapal itu mirip aslinya mulai dari bentuk, cat hingga ornamen. Untuk penggeraknya menggunakan  dinamo dengan seri G 7725, G 7795 dengan kapasitas 13 RPM hingga 21 RPM. 

"Kapal dipasangi alat remot kontrol, untuk tenaganya kebanyakan pakai aki. Ada juga tadi yang berinovaso menggunakan mesin gergaji," kata pria berkacamata itu.

Membuat minatur kapal remot kontrol membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal itu diungkapkan seorang anggota komunitas, Galang Bagus Arya Nugraha (18 ).

Warga Kelurahan Karangasem Utara Batang itu menyebut untuk merakit kapal remot kontrol paling tidak butuh Rp 5 juta. Rinciannya untuk fisik miniatur kapal minimal Rp 2 juta.

"Belum tambah mesinnya, bisa sampai empat juta rupiah hingga lima juta rupiah. Tergantung besar kecil kapal dan jenis mesin yang dipakai, bisa lebih mahal," tuturnya.

Galang mengatakan membuat miniatur kapal sendiri. Ia memang punya keterampilan tersebut karena bekerja di galangan kapal.