Sezaman dengan KH Cholil Bangkalan, Mengenal Tokoh Sentral Rifaiyah KH Ahmad Rifa'i

 Pembukaan Muktamar Nasional ke 10 Rifaiyah di GOR Abirawa, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. RMOL Jateng
Pembukaan Muktamar Nasional ke 10 Rifaiyah di GOR Abirawa, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. RMOL Jateng

Tokoh sentral dalam organisasi kemasyarakatan Islam Rifaiyah KH Ahmad Rifa'i dengan pengikut 12 juta tersebar di seluruh Indonesia.


Ketua Umum Pimpinan Pusat Rifa'iyah KH Mukhlisin Muzarie membeberkan sosok ulama  getol melawan pemerintah kolonial pada masanya itu.

"Syekh Rifa'i itu sezaman dengan KH Nawak Banten, sezaman KH Cholil Bangkalan. Bahkan  KH Soleh Darat lebih Yunior," katanya dalam Muktamar Nasional ke-10 Rifaiyah di GOR Abirawa, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Sabtu (23/9).

Ia menjelaskan, pada 1830, ketika KH Saleh Darat dibawa ayahnya ke Malaka, konon masih berusia enam tahun.

Sedangkan KH Ahmad Rifa'i pada 1816 sudah bermukim di Mekkah selama 8 tahun. Lalu pindah ke Mesir dan bermukim selama 12 tahun.

"Lalu pada 1836 kembali ke tanah air dan mulai berdakwah. Kemudian pada 1859 ditangkap dan diasingkan ke Ambon, dengan tudingan memprovokasi masyarakat melawan pemerintah kolonial," ceritanya di depan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.

KH Ahmad Rifa'i merupakan ulama kelahiran Kendal pada 1786. Tapi sebagian besar masa dakwahnya berada di wilayah Kabupaten Batang. Lalu  Wafat di Minahasa (pengasingan) pada 1875 atau di  usia sekitar 90 tahun.

Selepas itu ajaran dakwah KH Ahmad Rifa'i masih diteruskan oleh murid-muridnya. 

Kitab kitab KH Ahmad Rifa'i masih diamalkan oleh murid -muridnya secara turun temurun. Hingga akhirnya murid-murid KH Ahmad Rifa'i memutuskan untuk mendirikan ormas Islam bernama Rifa'iyah.

"Rifaiyah adalah ormas yang  didirikan k murid murid syekh Ahmad Rifai. Dengan tujuan melestarikan kesinambungan dakwah Ahmad Rifa'i," ucapnya.

Pendirian ormas Rifaiyah itu baru terwujud 125 tahun setelah meninggalnya Syekh Ahmad Rifa'i. Tepatnya pada 1991, tahun dimana makan KH Ahmad Rifa'i akhirnya ditemukan di Tondano.

Kini ormas Rifaiyah terus berkembang dan hal itu tampak dari kehadiran jemaah di Muktamar X Rifaiyah yang digelar di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Jemaah datang dari  Jawa tengah, DKI, DIY, dari luar Jawa, termasuk dari Singapura serta Malaysia.

KH Ahmad Rifa'i sudah dinobatkan sebagai pahlawan nasional pada  2004.Untuk makam Syekh Rifa'i ada di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. 

Rifaiyah saat ini punya 18 kantor wilayah se-Indonesia. Jumlah pengikut Rifaiya di tingkat nasional mencapai sekitar 12 juta.

Di sisi lain Ketua Panitia Muktamar sekaligus Ketua PD Rifaiyah Kabupaten Batang Nur Hamid menjelaskan Muktamar membahas beberapa agenda 

"Mulai pemilihan ketua umum, kelanjutan pembangunan Museum KH Ahmad Rifa'i, dan Pembangunan Gedung PP Rifaiyah," jelasnya.